Sukses

Ini 10 Tanda Anak yang Memiliki IQ Tinggi

Siapa sangka ternyata kemampuan berbohong pada usia 5 tahun merupakan salah satu pertanda kecerdasan anak. Mengapa bisa begitu?

Liputan6.com, London - Setiap orangtua merasa anak mereka jenius, tapi sebetulnya ada suatu cara untuk memastikannya bahkan sejak semasih belia dengan melibatkan sebutir kismis.

Dikutip dari The Sun pada Jumat (08/01/2016), para ilmuwan telah mengungkapkan caranya. Tempatkanlah sebutir kismis di bawah cangkir dan mintalah sang balita untuk tidak menyentuhnya. Dari situ kecerdasan sang anak bisa ketahuan.

Temuan University of Warwick mengatakan bahwa kebanyakan anak usia 2 tahun akan langsung meraih kismis itu. Namun mereka yang menahan diri selama 1 menit penuh secara rata-rata akan meraih angka yang 19% lebih tinggi dalam serangkaian ujian sebelum mereka berusia 8 tahun.

Tak hanya itu. Ada sejumlah pertanda yang bisa diamati orangtua. Berikut ini adalah 10 tanda tinggi IQ seorang anak sejak lahir hingga berusia 10 tahun seperti dikutip News.com.au:

Baru lahir: bobot berat

Wanita yang melahirkan bayi yang gempal boleh bersukacita mendengar berita bahwa semakin besar bobot sang bayi sewaktu melahirkan berarti semakin tinggi kecerdasannya.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 bayi ini sudah dilaporkan dalam British Medical Journal. Diduga hal ini terkait dengan fakta bahwa bayi yang lebih berat mendapatkan asupan yang lebih baik.

Usia 12-24 bulan: kenal bahasa asing

Jurnal ilmiah Child Development menyebutkan bahwa salah satu kiat untuk menggiatkan perkembangan otak pada anak balita adalah dengan mengajaknya bicara bahasa yang berbeda.

Bahasa Prancis, Inggris, Arab? Anak yang lahir dari orangtua yang bicara lebih dari 1 bahasa, niscaya lebih bagus hasil tes IQ-nya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Usia 3-5 Tahun

Usia 3 tahun: mereka lebih tinggi dari rata-rata sebayanya

Anak yang lebih tinggi lebih bisa menguasai ujian, demikian menurut kajian oleh National Bureau of Economic Research. Menurut tim penelitinya, “Bahkan sejak berusia 3 tahun, sebelum sekolah memainkan perannya dan sepanjang masa anak-anak, mereka yang lebih tinggi mendapat hasil yang jauh lebih baik pada ujian-ujian kognitif.

Usia 4 tahun: ia bisa melukis seseorang

Anak yang dapat menciptakan gambar realistis seorang manusia pada usia ini kemungkinan lebih pandai di masa remajanya.

Para peneliti King’s College di London mempelajari 15.000 gambar buatan anak-anak berusia 4 tahun dan menungkapkan bahwa mereka yang berbakat seni sejak dini akan lebih baik dalam ujian IQ di masa depan.

Usia 5 tahun: bisa berbohong

Nah, ternyata berbohong bisa juga menjadi sesuatu yang baik. Para peneliti Kanada mendapati bahwa anak-anak yang melakukannya sejak dini lebih mungkin memilki hidup yang lebih baik di masa depan.

Peneliti Institute of Child Study, Toronto University, mempelajari 1.200 anak berusia antara 2 hingga 17 tahun. Hasilnya, anak yang mampu berbohong sejak dini biasanya lebih cerdas. Alasannya, proses rumit ketika seseorang sedang berbohong menjadi petunjuk bagi IQ anak.

3 dari 4 halaman

Usia 6-8 Tahun

Usia 6 tahun: mampu memainkan alat musik

Permainan alat musik mendukung kecerdasan emosional anak pada usia ini. Para peneliti Fakultas Kedokteran University of Vermont mengamati hasil pemindaian otak 232 anak sehat usia 6 hingga 18 tahun. Mereka mengungkapkan bahwa semakin sering seorang anak memainkan alat musik, semakin baik juga ketrampilan mereka dalam “manajemen kecemasan dan emosi.”

Usia 7 tahun: hobi baca

Banyak membaca pada usia dini adalah satu petunjuk kunci kecerdasan yang lebih tinggi di tahun-tahun kemudian, demikian temuan para ilmuwan.

Anak yang memiliki kemampuan membaca lebih baik daripada rata-rata pada usia 7, misalnya mampu hanyut dalam novel, lebih baik dalam mengerjakan tes IQ sewaktu remaja, demikian hasil penelitian University of Edinburgh dan King’s College London pada 2014.

Usia 8 tahun: terjaga hingga larut malam

Sejumlah peneliti London School of Economics menunjukkan bahwa orang dewasa yang cerdas lebih sering terjaga hingga larut malam. Bisa jadi, kebiasaan itu adalah bawaan sejak kecil.

“Makin cerdas seorang anak, semakin besar kemungkinan mereka menjadi 'noktunal', terjaga kala malam saat dewasa nanti--tidur terlambat dan telat bangun baik pada hari kerja maupun saat akhir pekan," demikian kata peneliti.

4 dari 4 halaman

Usia 9-10 Tahun

Usia 9 tahun: sarapan sehat

Jika seorang anak menikmati sarapan yang sehat pada usia ini, ia dua kali lipat kemungkinannya mencapai angka hasil tes IQ di atas rata-rata.

Penelitian University of Cardiff pada 5.000 pelajar usia 9 hingga 11 tahun menunjukkan bahwa mereka yang makan sereal, roti, dan produk susu pada pagi hari mencapai hasil terbaik dalam ujian nasional.

Usia 10 tahun: senang mengobrol

Pada usia 10 tahun, anak dapat diuji oleh Mensa untuk mengetahui tingkat kecerdasan mereka (IQ).

Menurut Mensa, petunjuk kunci kecerdasan antara lain senang bicara, menciptakan aturan baru dalam permainan, dan punya perasaan sebal dengan anak-anak lain.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini