Sukses

Kerangka Bajak Laut Abad ke-16 Ditemukan di Halaman Sekolah Dasar

Para murid begitu tertarik dengan penemuan itu.

Liputan6.com, Newhaven Sebuah sekolah dasar di Inggris mendapatkan pengalaman seru tentang sejarah kuno. Hal itu mereka dapati setelah di halaman sekolah mereka tak disengaja menjadi situs penggalian arkeologi.

Saat itu, pekerja bangunan berencana menggali tanah untuk fondasi peleberan Sekolah Dasar Victoria Primary School di dekat kota Newhaven, Edinburgh. Kota itu dahulu adalah desa nelayan. Banyak yang berharap akan menemukan sisa-sisa pelabuhan atau kapal kuno.

Namun, alih-alih menemukan bangkai kapal, mereka mendapatkan tengkorak yang menurut uji karbon para arkeolog, berasal dari abad ke-16 atau awal abad ke-17. Mereka percaya kerangka itu milik seorang pria berusia 50an tahun yang berprofesi sebagai bajak laut atau kriminal.

Pemerintah lokal Edinburgh mengatakan ada sebuah tiang gantung berdiri di pelabuhan Newhaven 600 tahun lalu. Tiang itu digunakan untuk menghukum mati mereka yang dituduh sebagai penyihir, bajak laut dan kriminal.

Para ahli juga mengatakan bahwa kondisi tulang itu, serta catatan sejarah yang mengatakan adanya tiang gantung juga kedalaman tempat ia ditemukan mengindikasikan ia dikubur setelah sebelumnya dieksekusi depan publik.

"Terima kasih dengan teknologi uji karbon, para arkeolog kini bisa memastikan bahwa kerangka itu kemungkinan korban pembunuha dan... sangat besar kemungkinan ia adalah seorang bajak laut," kata anggota parlemen kota Edinburgh, Richard Lewis kepada CNN, Selasa (5/1/2016).

Seniman forensik Hayley Fisher merekonstruksi wajah berdasarkan tulang tengkorak sehingga para murid dapat membayangkan seperti apa rupa pria itu.

"Murid-murid berpikir penemuan kerangka di bawah tanah lapangan tempat mereka bermain begitu luar biasa," kata kepala sekolah SD Victoria, Laura Thompson.

"Tim arkeologi akan membuat sesi khusus dengan murid-murid bagaimana mereka menggunakan pendekatan sains untuk menganalisis kerangka... Ini sungguh kesempatan belajar yang baik bagi mereka," tutup Thompson.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini