Sukses

3 Hewan Saingan Manusia dalam Pilpres dan Pilkada

Dalam Pilkada serentak di Indonesia, semua kandidat adalah manusia. Namun di mancanegara, hewan turut sebagai pesertanya. Penasaran?

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada serentak yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia, adalah ajang pertarungan bagi para pemimpin daerah. Yang kesemuanya adalah manusia.

Namun, tak selalu demikian kasusnya pada pemilu di negara lain. Sejumlah hewan dijagokan jadi pemimpin, bahkan bersaing dengan para manusia.

Dari seekor babi yang diancam akan dimasak oleh kandidat pesaing, hingga udang yang menjadi kandidat atas dasar protes terhadap seorang pemimpin manusia, inilah para hewan yang menjadi kandidat di pemilu, dikumpulkan oleh tim Kanal Global Liputan6.com, (9/12/2015)!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Babi kandidat walikota

Seekor babi betina bernama Giggles menjadi kandidat pemilihan walikota Flint, Michigan.

Pemilik Giggles, Michael Ewing, berpikir untuk mencalonkannya setelah mendengar catatan perilaku kedua calon walikota lainnya. Kandidat Wantwaz Davis pernah dipenjara 19 tahun atas pembunuhan, sedangkan calon lainnya, Eric Mays, dinyatakan bersalah atas kasus penyerangan terhadap orang lain.

"Hukum Michigan tidak menuliskan bahwa babi dilarang menjadi walikota," ungkap Ewing dikutip Huffington Post.

Protes pun diterima Ewing dari kedua kandidat lainnya. Mays protes bahwa babi tidak mungkin mengerti mengenai perkembangan ekonomi dan sistem air bersih yang dibutuhkan warga.

Namun, Ewing membantah: "Ia tidak punya banyak halyang bisa diungkapkan, yang sebenarnya menjadi ciri-ciri sebagian besar politisi."

Sedangkan, David mengancam akan memanggang Giggles -- dalam pesan yang diterima laman Facebook sang babi.

Menurut Ewing, ia dan Giggles tetap melakukan pertemuan dengan konstituen dan bersikukuh tetap ikut serta dalam pemilihan, walau dicerca.

Sayangnya, Giggles tidak berhasil duduk sebagai Walikota Flint. Posisi itu kini dipegang oleh manusia bernama Karen Weaver.

3 dari 4 halaman

Udang kandidat presiden

Bermula dari jatuhnya kandidat presiden Bobby Jindal, gubernur Lousiana, muncul laman Facebook berbunyi "Can this Crawfish get more likes than Bobby Jindal?"--bisakah udang karang ini dapat 'like' lebih banyak dari Bobby Jindal?

Terbukti, si udang mendapat ratusan, lalu ribuan 'like' di foto-fotonya. Dalam bulan pertama, laman Facebook sudah mendapat 8.814 'like', menurut Bustle.

Akun Facebook awalnya parodi, namun si udang sungguhan didaftarkan dalam pemilihan presiden untuk negara bagian Louisiana, menurut Best of New Orleans.

Tentu saja, si udang tak lolos babak kualifikasi Pilpres AS 2016. Ia tak bakal bersaing dengan nama-nama besar semisal Hillary Clinton, Jeb Bush, atau Donald Trump -- yang makin gencar menebar kontroversi.

4 dari 4 halaman

Together, We Cat

Seekor kucing bernama Limberbutt McCubbins mencalonkan diri sebagai kandidat capres AS. Dalam pernyataannya, ia mengaku terinspirasi Deez Nuts -- yang ternyata adalah seorang bocah berusia 15 tahun.

Setelah mengisi formulir pencalonan atau "Statement of Candidacy" atas nama Limberbutt, Emilee McCubbins mengaku dihubungi banyak orang.

Petugas pemerintah menanyakan soal bukti kewarganegaraan Limberbutt, pengacara berniat mendampinginya, belum lagi sejumlah relawan yang menawarkan bantuan dalam kampanye.

"Sepertinya mereka tak tahu bahwa Limberbutt sejatinya adalah seekor kucing," kata McCubbins, seperti dikutip dari NPR.

Limberbutt kini punya laman Facebook, Twitter untuk mendukung pencalonannya. Meski secara teknis tak ada yang bisa mencegah pencalonannya, ganjalan besar menghadang langkahnya menuju Gedung Putih: usia.

Kucing itu baru berusia 5 tahun.

Dilaporkan Huffington Post, si kucing bertubuh subur ini memiliki slogan inspiratif yang berbunyi "together, we cat", yang jika diterjemahkan menjadi 'bersama, kita kucing'. Slogan ini merupakan plesetan dari slogan “together, we can” yang artinya "bersama, kita bisa".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.