Sukses

Jangan Salah Baca...Pria Ini Punya Nama Unik 'Phuc Dat Bich'

Akun Facebook pria Australia keturunan Vietnam ditutup, gara-gara namanya yang dianggap tak wajar: Phuc Dat Bich.

Liputan6.com, Canberra - Apalah arti sebuah nama, itu yang diucapkan penyair besar William Shakespeare. Namun, bagi Phuc Dat Bich, identitas yang diberikan kedua orangtuanya itu sempat membuatnya repot bukan kepalang.

Facebook menutup akun sosial medianya dengan alasan nama yang  digunakan pria Australia keturunan Vietnam itu palsu atau memiliki arti yang menyesatkan (misleading).

Jika diucapkan dalam Bahasa Vietnam, maka namanya berbunyi seperti "Phoo Da Bi". Itu nama yang biasa diberikan orangtua pada anak mereka di Negeri Paman Ho.

Namun, jika 'Phuc Dat Bich' dibaca dengan pelafalan Bahasa Inggris maka bunyi dan artinya memang bisa beda.

Tak terima dengan tindakan Facebook, Bich melayangkan keberatan pada 28 Januari 2015 lalu. Foto paspor disertakan sebagai bukti.

"Aku merasa terganggu dengan fakta bahwa tak ada siapapun yang sepertinya percaya saat aku mengatakan bahwa nama asliku, yang resmi, adalah seperti apa yang Anda lihat (dalam paspor)," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Senin (23/11/2015).

"Aku dituduh menggunakan nama yang salah atau misleading. Itu sangat menyakitkan," kata pegawai bank berusia 23 tahun itu. "Apa karena aku orang Asia?

 

Phuc Dat Bich kini bisa menggunakan akun Facebook sesuai namanya (Facebook)



Ribuan orang merespons keluhannya tersebut. Pekan lalu, keberatannya itu bahkan dibubuhi tanda 'Like' ratusan ribu kali.

Beberapa menganjurkan agar ia memberi nama. Tapi, banyak juga yang mendukungnya untuk terus maju.

Dan perjuangan itu membuahkan hasil. Facebook membolehkan pemuda itu memasang nama asli dalam akun miliknya: Phuc Dat Bich.

Minggu malam lalu, Bich pun mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah memberi dukungan untuk mendapatkan haknya.

"Kita hidup dalam masyarakat yang beragam dan multikultural. Dan fakta bahwa ada orang-orang di sana yang mendukung dan mendorongku terus maju membuatku sungguh bahagia," tulis dia.

"Aku merasa gembira dan terhormat bisa membuat orang lain senang, dengan cara sederhana, membuat mereka menertawakan sesuatu yang sepertinya sebuah hal keterlaluan atau konyol."

Facebook belum mengomentari secara langsung kasus Bich. Namun, situs jejaring sosial tersebut mensyaratkan agar para penggunanya menggunakan nama asli, salah satunya demi alasan keamanan.

Identitas juga harus otentik, seperti yang dikenal orang lain dan tertera dalam kartu identitas,

Facebook juga melarang pengguna memakai kata-kata yang menyinggung atau mengarah dalam bentuk apapun dalam nama yang dipilih. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini