Sukses

6 Gedung Dunia 'Diselimuti' Bendera Prancis Sebagai Tanda Duka

Duka menyelimuti wajah dunia pasca-teror yang terjadi di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Duka menyelimuti wajah dunia pasca-teror yang terjadi di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015. Pada hari berdarah itu seratus lebih orang tewas.

Sebagai bentuk solidaritas dan belasungkawa, bangunan-bangunan ikonik dunia dihiasi warna-warni bendera Prancis. Seperti permainan lampu biru, putih, merah yang menyelimuti The Sydney Opera House di Australia.

Dilansir dari laman Upworthy, Minggu (15/11/2015), warna-warni lampu tersebut memantul hingga ke jalan.

Sydney, Australia. (sbs.com.au)

Gambar bendera Prancis juga memantul hingga ke dinding Galeri Nasional London, Inggris. Di depan bangunan megah itu, warga London berkumpul dan turut berduka atas teror bom di Paris.

London, Inggris. (radioaustralia.net.au)

Tak ketinggalan Gedung Senat Meksiko pun berhiaskan lampu 3 warna bendera Prancis. Warna-warninya kontras dengan langit malam.

Mexico City, Meksiko. (Independent)

Dukungan juga mengalir dari Amerika Serikat (AS). Dalam salah satu pertandingan hoki di AS, bendera Prancis itu pun turut 'dikibarkan'.

Pada awal pertandingan, lagu kebangsaan Amerika Serikat didendangkan bersamaan dengan sorotan lampu berbentuk bendera Prancis.

Pertandingan hoki di Amerika Serikat. (CNN)

Istana Cibeles di pusat Kota Madrid, Spanyol juga ikut dibalurkan lampu-lampu dengan warna bendera Prancis.

Madrid, Spanyol. (CNN)

Dukungan warga Brasil terhadap tragedi Prancis juga terlihat mempesona pada patung Christ the Redeemer di Rio de Jenairo.

Rio de Jenairo, Brasil. (CNN)

Sementara itu pemerintah Prancis telah mengeluarkan imbauan pada warganya agar tetap berada di rumah pasca-teror bom tersebut.

Namun sepertinya masyarakat Paris tak bisa hanya berdiam diri. Mereka tampak mengantre di sejumlah rumah sakit untuk mendonasikan darahnya.

Laman Huffington Post, (14/11/2015) mengabarkan, antrean panjang terlihat, khususnya di Rumah Sakit Saint-Louis yang berada dengan salah satu lokasi teror.

Pasca serangan teroris di Paris, waga mengantre untuk memberikan sumbangan darah sebagai bentuk solidaritas. (Businees Insider/ Huffington Post)

Camille Ruiz, (26), seorang manajer proyek yang mengantre mengatakan kepada Telegraph bahwa donor darah adalah cara sederhana yang bisa dilakukannya untuk membantu.

"Hanya ini satu-satunya caraku bisa membantu," tutur Camille.

Sementara Direktur French Blood Establishment Philippe Bierlin menuturkan, sebenarnya tersedia cukup darah untuk para korban teror bom. Namun mereka harus mengisi kembali persediaan mereka.

"Menggerakkan pendonor pasca-serangan sangat penting, " katanya kepada Telegraph.

Dukungan juga diberikan oleh Facebook. Produk sosmed yang 'ditelurkan' Mark Zuckerberg itu dikabarkan telah mengaktifkan fitur terbaru mereka bernama 'Safety Checks'.

Fitur ini bertujuan untuk memberi tahu sanak keluarga dan rekan para pengguna FB yang berada di sekitar lokasi teror bom tentang kondisi mereka. (Rcy/Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.