Sukses

Pria dan Roket di Punggung Kelilingi Patung Liberty, Superhero?

Sebuah rekaman manusia 'jetpack' terbang mengelilingi patung ikonik New York City. Siapakah dia?

Liputan6.com, New York - Seorang pengusaha Australia yang mengklaim telah menciptakan “jetpack sungguhan pertama di dunia” melakukan penerbangan perdana di New York melalui aksinya mengelilingi Patung Liberty.

David Mayman bersama dengan tim JetPack Aviation mengunggah aksi mereka melalui situs berbagi video ketika menjajal JB-9 pada 3 November 2015 lalu. Namun, video itu baru menjadi pembicaraan beberapa hari belakangan ini. 

Merujuk kepada Australian Broadcasting Corporation pada Kamis (12/11/2015), ciptaannya itumenjadi jawaban terhadap penantian selama 25 tahun. Sejumlah tayangan fiksi lawas sudah meramal keberadaan alat ini.

“Saya masih menggaruk-garuk kepala untuk memastikan bahwa ini nyata-- sudah 25 tahun berlalu dan perlu banyak pengaturan untuk membuatnya nyata pada harinya.”

Menurut David, pengalaman ini unik sekali, katanya, “Menerbangkan jetpack itu sulit untuk dijelaskan, karena hanya sedikit yang pernah melakukannya. Hanya tanganmu dan pegangan alatnya, lalu sisanya adalah isi dunia ini.”

“Ini tak seperti menerbangkan helikopter atau pesawat terbang yang memiliki seluruh infrastruktur di sekelilingmu," lanjutnya lagi.

Tapi, bagi David Mayman yang merasakan penantian menuju penerbangan perdana, ia memusatkan perhatian pada pengendalian untuk mencakup segalanya.

“Saya hanya bisa melakukan yang terbaik, dan ketika saya mendarat, sungguh melegakan—saya duduk dulu dan menenggak segelas bir. Lalu berpikir selanjutnya apa?”

David mengaku mendapat inspirasi untuk membuat JB-9 dari film-film Hollywood.

“Sejauh yang kami ketahui, sebuah jetpack bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal. Coba bayangkanlah kau keluar dari pintu depan rumah dan lepas landas langsung dari beranda," ujarnya lagi.

Inilah yang membedakan jetpack kami dengan yang dipakai dua pilot jumpsuit di Dubai dua minggu lalu. Untuk bisa terbang mereka harus melompat dari ketinggian atau helikopter dan langsung meluncur.

“Kami tidak bisa sepesat mereka. Kami tidak memiliki sayap, tapi kami bisa turun dan mendarat di manapun kami mau.”

Teknologi ini yang telah menarik minatnya sejak masih kecil, “Sekedar konsep untuk meluncurkan diri dari posisi berdiri itu saja sudah mencengangkan saya. Dan bisa dibilang saya mengerjakan ini sejak masih berusia kira-kira 15 tahun berpikir dan mencoba-coba.” (Alx/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.