Sukses

Kisah Persahabatan Penguin dengan Manusia Penolongnya

Seekor burung penguin yang pernah ditolong oleh seorang pekerja bangunan beberapa kali kembali mengunjungi penolongnya.

Liputan6.com, Ilha Grande - Seekor burung penguin yang pernah ditolong dari lumuran genangan minyak mentah tidak pernah melupakan pria Brasil yang menolongnya dan selalu kembali mengunjungi sang kakek selama 4 tahun terakhir ini.

Tentu pertolongan itu sangat membekas dalam ingatan hewan tersebut, karena penguin jenis Magellan itu sebenarnya bermukim di Patagonia, Chile, lebih dari 3.000 kilometer jauhnya.

Pola migrasi burung penguin Magellan yang lazimnya berkutat di belahan selatan bumi. (Sumber John Blanchard/The Chronicle via sfgate.com)

Dikutip dari Wall Street Journal pada hari Selasa, (10/11/2015), seorang mantan pekerja konstruksi bernama João Pereira de Souza (71) di desa nelayan di pulau Ilha Grande, menemukan seekor penguin yang tubuhnya berlumuran genangan minyak mentah 20 Maret 2011 silam.

Awalnya penguin itu ditemukan tergeletak di pantai dekat gubuknya. Pria itu kemudian membawa burung sekarat itu ke tempat teduh lalu paksa makan ikan-- ia kemudian membawanya ke perairan agar bisa berenang kembali.

“Hewan itu minum sedikit dan kembali ke pantai. Saya berikan lagi tiga potong ikan sarden. Sejak itu, ia tidak pernah meninggalkan saya.”

Seekor burung penguin yang pernah ditolong oleh seorang pekerja bangunan beberapa kali kembali mengunjungi penolongnya. (Sumber video WSJ)

Pria itu kemudian memberi nama Jinjing kepada penguin tersebut. Nama itu adalah panggilan kesayangan di sebagian Brasil-- tak menghernakan jika burung tersebut kemudian menjadi kecintaan di desa tersebut.

Kata Carlos Eduardo Arantes, sang lurah di sana, “Penguin itu menjadi maskot desa kami.”

Mário Castro, seorang nelayan setempat, mengatakan, “Hewan itu pergi 10, 12, atau 15 hari dan kembali ke rumah yang sama. Hebat, bukan?”

Burung penguin itu biasanya pergi lebih lama pada bulan Februari dan baru kembali di bulan Juni. Sang kakek menduga hewan itu berkelamin jantan, dan diduga berenang ke Argentina untuk mencari jodoh pada musim kawin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Karena Makan Gratis

Sementara itu, pakar burung penguin menduga perilaku Jinjing bukan hanya karena makanan gratis yang telah diberikan sang kakek.

“Memang ini hanya teori. Tapi siapa yang bisa tahu pikiran seekor penguin, “ kata Dyan deNapoli, jururawat burung penguin di New England Aquarium, Boston.

Karena Jinjing mengunjungi João Pereira de Souza pada musim kawin, “mungkin saja ia mengalihkan naluri alamiah pembiakannya terhadap pria itu.”

Tak hanya itu, kata de Souza, “Hewan itu cemburuan. Ia tak membiarkan hewan lain mendekati saya-- dia akan mengejar dan mematuk mereka pergi.”

Menurut deNapoli, perilaku perlindungan pasangan memang lazim ketika burung-burung mengusir pesaing.

Seekor burung penguin yang pernah ditolong oleh seorang pekerja bangunan beberapa kali kembali mengunjungi penolongnya. (Sumber video WSJ)

Awalnya, de Souza berusaha mengusirnya, ketika Jinjing berkunjung pertama kali. Ia membawa penguin itu dengan perahu menuju pantai yang jauh-- namun Jinjing berenang mengejar kapalnya.

Saat berkunjung, Jinjing menginap di luar di tempat khusus yang sudah disediakan de Souza-- dan ia akan mengikutinya ke mana-mana. Pria itu memanggilnya menggunakan suara bernada tinggi. Sementara burung itu memanggil sang kakek dengan suara panjang yang terdengar seperti “Joaaaao”.

Ketika de Souza menyusuri pantai dengan penguin itu, ia akan berenang searah dengannya-- dan ketika pria itu menyelam ke dalam air, Jinjing dengan girang akan berenang mengelilinginya.

Meski dikenal sebagai hewan air dingin, penguin terkadang terbawa arus glombang utara mengakibatkan mereka lapar dan kelelahan dan muncul di perairan hangat Brasil. Sejumlah ilmuwan menduga penangkapan ikan yang berlebihan dan perubahan iklim telah memaksa burung itu mejauh hingga ke kawasan tropis.

3 dari 3 halaman

Kelakuan Penguin Jantan

Sebuah tim peneliti penguin Magellan dari University of Washington mengamati foto-foto Jinjing dan mengatakan bahwa hewan itu sepertinya pejantan muda dan perilakunya konsisten dengan pola pembiakan jantan.

“Jika seekor betina tidak berhasil bertelur dengan satu pasangan, ia akan meninggalkannya. Sang jantan akan terus-menerus mencoba mendekati betina manapun yang mereka bisa,” kata Caroline Cappello, salah satu peneliti.

Menurutnya, perilaku Jinjing mengingatkannya pada seekor penguin jantan Magellan di dekat lokasi penelitian timnya di Argentina. Lebih dari satu dekade lalu, penguin itu lebih menyayangi para peneliti dan tidak pernah mendapatkan pasangan hingga sekarang.

“Setiap pagi ketika kami memeriksa peralatan kami, ia keluar dari sarangnya dan mendekat.”

Seekor burung penguin yang pernah ditolong oleh seorang pekerja bangunan beberapa kali kembali mengunjungi penolongnya. (Sumber video WSJ)

Jinjing kini telah menjadi terkenal melalui siaran televisi setempat. Para nelayan menyumbangkan ikan sarden kepada de Souza setiap kali ia melaukan kunjungan ke kota terdekat untuk pemeriksaan rutin. Penguin Magellan rata-rata bisa hidup selama 20 tahun, jadi pertemanan ini bisa saja bertahan cukup lama.

Namun, Mery Alves de Souza, putri sang kakek, mengeluh bahwa ayahnya terlalu sibuk ketika Jinjing datang berkunjung, sehingga sulit membujuknya mengunjungi anak-anaknya di Rio de Janeiro yang berjarak 6 jam perjalanan.

Pada Juni lalu, de Souza berencana untuk tinggal di Rio selama seminggu, tapi pulang setelah 2 hari saja karena khawatir Jinjing tidak mendapatkan cukup makanan. (Alx/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.