Sukses

Kisah Peraih Medali Emas AS yang Kini Menggelandang dalam Truk

Debi Thomas pernah menjadi atlet figure skater ternama, tetapi kini ia tinggal di dalam truk trailer bobrok.

Liputan6.com, New York - Pada 1986 Debi Thomas menjadi juara dunia dalam olahraga figure skating (seluncur indah). Namun dua tahun kemudian, kesalahan fatal mengantarkannya meraih medali perunggu, membuatnya dirundung kegagalan selama hampir dua dekade.

Wanita yang kini berusia 67 tahun itu tidak memiliki pekerjaan tetap, selalu kekurangan, dan tinggal di dalam truk trailer yang digerogoti kutu.

Thomas mengukir sejarah sebagai atlet wanita kulit hitam pertama yang meraih medali dalam Winter Games di Calgary. Wanita asli New York ini mulai menekuni seluncur indah sejak usia 5 tahun. Ketika ia berhasil meraih kemenangan di Kejuaraan AS dan Dunia pada tahun 1986, ia masih menjadi mahasiswi teknik di Stanford University.

Ia menikahi suami pertamanya sebelum berlaga di olimpiade, tetapi cerai tiga tahun sesudahnya. Menurut Thomas, perceraiannya dengan suaminya itu karena si pria tidak bisa menerima kesuksesan sang istri.

Debi Thomas saat masih menjadi figure skater ternama dunia. (foto: News.com.au)

Dikutip News.com.au, setelah pensiun, Thomas menjadi ahli bedah ortopedik bersertifikat. Namun ia selalu mengalami kegagalan dalam pekerjaan barunya ini. Ia sering bertengkar dengan rekan kerja dan telah dipecat dua kali. Akhirnya, ia memutuskan untuk membuka praktik sendiri dan menikah lagi. Namun ia bercerai dan praktiknya tutup setelah dua tahun, meninggalkan kebangkrutan.

Thomas kehilangan hak asuh atas putranya yang berusia 13 tahun dari pernikahan keduanya dengan Christopher Jules Bequette. Sekarang dia tinggal di dalam mobil trailer dengan tunangannya pencandu alkohol, Jamie Looney, beserta dua putra Looney.

Pasangan ini membuka halaman GoFundMe pada Desember 2014 lalu, tetapi hanya mengumpulkan dana $2000 (Rp. 27,315 juta).

Thomas kini tinggal bersama dua anak, pasangan pemabuk, dan berdiam di trailer yang digerogoti kutu.  (foto: News.com.au)

 

"Penggalangan dana ini dilakukan untuk dana darurat, yakni guna mengembalikan kestabilan keuangan setelah krisis finansial selama beberapa tahun akibat perjuangan hidup yang mengalami kegagalan," tulis Thomas dan Looney dalam laman GoFundMe. Uang tersebut akan digunakan sebagai dana dua proyek, program rehabilitasi komunitas tambang serta acara TV reality show mereka.

Mereka juga  telah merilis video aneh berjudul Can We Go Nowhere Any Faster? Dalam video tersebut, pasangan ini bicara mengenai menjadi penganut agama yang hidup di trailer yang digerogoti kutu, kehilangan pekerjaan di pertambangan, dan masalah-masalah yang berujung pada kondisi sekarang ini.

"Kami mendapat publikasi baru-baru ini bahwa acara TV akan segera tayang," ucap Thomas dalam video. "Saya menerima berbagai opini dari orang-orang. Jamie dan saya telah mendapat banyak cobaan."

"Looney menambahkan, 'Saya punya bisnis kecil-kecilan. Apa itu memadai untuk jumlah uang yang saya inginkan? Tidak. Masih perlu waktu untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Orang-orang bicara buruk tentang Debi, padahal ia banyak membantu saya melalui banyak hal. Saya pernah jadi miliuner dua kali, saya pernah punya rumah bagus. Saya bisa dengan mudahnya menyalahkan wanita, tetapi saya harus bertanggung jawab."

Thomas resmi masuk ke dalam US Figure Skating Hall of Fame pada 2000. (Ikr/Rcy)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini