Sukses

Rusia Bombardir ISIS di Kastil Kuno Palmyra

Menurut aktivis lokal, terjadi 8 serangan di sekitar wilayah kastil di kuil kuno Palmyra.

Liputan6.com, Homs - Pemerintah Rusia mengumumkan pesawat jet tempurnya mengebom posisi kelompok ISIS di sekitar kota kuno Palmyra, Suriah.

"Jet Su-25 menyerang ISIS di kawasan Tadmur, provinsi Homs. Menghancurkan kubu pertahanan bunker bawah tanah dan meriam antipesawat," demikian pernyataan kementerian pertahanan Rusia, seperti dikutip dari BBC, Selasa (3/11/2015).

Para aktivis pemantau HAM Suriah mengatakan serangan udara itu menyasar area di sekeliling kastil dari abad 13 yang berada di puncak bukit sebelah barat reruntuhan kota Palmyra. Kastil Palmyra, yang dikenal sebagai Qalaat Shirkuh atau Qalaat Ibnu Maan -- merupakan bagian dari situs Warisan Dunia yang diberikan UNESCO -- berada di puncak bukit sekitar 150 meter di atas reruntuhan utama Palmyra.

Mereka menambahkan, sulit untuk memperkirakan tingkat kerusakan.

Menurut aktivis lokal, terjadi 8 serangan di sekitar wilayah kastil pada Senin 2 November waktu setempat.

Aktivis dari Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris juga melaporkan dugaan serangan udara Rusia di dekat kota Al-Qaryatain. Kota itu diduduki ISIS pada Agustus.

Sebelumnya, kendati digempur, ISIS dilaporkan berhasil merebut kota Maheen. (Baca: Gerilyawan ISIS Rebut Kota Maheen di Suriah.

Bulan lalu, Asosiasi untuk Perlindungan Arkeologi  Suriah melaporkan bahwa bagian dari kuil telah rusak akibat serangan bom oleh pemerintah Suriah.

Militan ISIS sudah menghancurkan 2 kuil berusia 2000 tahun, gapura lengkung, dan menara makam, setelah memukul mundur tentara pemerintah dari Palmyra pada Mei lalu. Mereka menganggap bangunan itu simbol berhala.

Badan kebudayaan PBB, UNESCO mengutuk panghancuran itu sebagai kejahatan perang. ISIS bahkan dilaporkan mengikat para tawanan di pilar-pilar kuno itu dan meledakkan mereka. (Baca: ISIS Ledakkan 3 Tawanan di Kota Kuno Palmyra).

(Tnt/Rie)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.