Sukses

Ular Ini Dua Kali Melahirkan dalam Kondisi 'Perawan'

Ular di Missouri ini dua kali melahirkan, meski delapan tahun tidak kontak dengan pejantan.

Liputan6.com, Missouri - Hampir 10 tahun ular betina penghuni kebun binatang Cape Girardeau Conservation Nature Center di Missouri, Amerika Serikat, tak melakukan kontak apa pun dengan pejantan. Namun, belakangan dia justru melahirkan, bahkan sampai dua kali.

Kali pertama ular air berperut kuning tersebut melahirkan pada musim panas 2014. Ia mengeluarkan dua anak yang berhasil bertahan hidup dalam kondisi sehat, dan kini menjadi reptil yang digunakan untuk tujuan pendidikan serta penelitian.

Sayangnya, tak ada keturunannya yang selamat saat melahirkan pada musim panas tahun ini.

"Telur yang dihasilkan dari kombinasi kromosom kemungkinan tak subur. Namun, beberapa di antaranya bisa sukses menetas jika induknya memiliki kromosom seks yang berbeda," kata herpetolog atau ahli ular, Jeff Briggler seperti Liputan6.com kutip dari situs sains Discovery News, Selasa (22/9/2015).

'Melahirkan dalam kondisi perawan' -- atau yang secara ilmiah disebut parthenogenesis -- awalnya diduga sebagai dampak dari sperma yang tersimpan dalam tubuh betina pada jangka waktu yang lama.

Namun, dalam kasus ular di Missouri, hal tersebut diduga kuat tak berlaku. Hal itu disebabkan delapan tahun tanpa kontak dengan pejantan adalah jangka waktu yang terlalu lama untuk memungkinkan sperma bertahan.

Sperma biasanya mati setelah setahun.

Meski kasus tersebut adalah kali pertamanya terjadi pada spesies ular air berperut kuning, reproduksi aseksual sebelumnya telah teramati pada makhluk lain -- baik di alam liar maupun penangkaran.

Kelahiran Aseksual

Sebelumnya pada September 2012, para peneliti di Amerika Serikat mengungkap kelahiran aseksual pada hewan vertebrata liar: ular. Fenomena semacam itu sebelumnya hanya ditemukan pada hewan dalam penangkaran.

Reproduksi aseksual untuk kali pertamanya diidentifikasi terjadi pada ayam yang diternakkan. Kelahiran 'perawan' dalam beberapa tahun terakhir juga dilaporkan terjadi pada ular, hiu, kadal, dan beberapa spesies burung. Semua terjadi di penangkaran, di mana betina dipisahkan jauh dari jantan.

"Ini hal baru dalam evolusi," kata  Warren Booth, dari University of Tulsa, Oklahoma, AS seperti dimuat BBC kala itu. Profesor Booth adalah penulis utama dalam makalah yang dipublikasikan Biological Letters, Royal Society.

Ia dan rekannya menyelidiki kelahiran perawan pada dua populasi spesies ular liar yang terpisah secara geografis.

Proses kelahiran aseksual pada hewan vertebrata masih sangat jarang, dilaporkan hanya terjadi pada 0,1 persen spesies.

Fenomena itu baru terungkap secara meluas pada tahun 1990-an saat kelahiran perawan pada spesies ular didokumentasikan, diikuti spesies kadal raksasa Komodo 2006, dan hiu pada 2007. Semua terjadi di penangkaran. (Ein/Bob/Sar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini