Sukses

WOW: Bus Mengambang Sebagai Angkutan Umum Kota Metropolitan

Suatu perusahaan pengangkutan Tiongkok menawarkan konsep kendaraan umum baru.

Liputan6.com, Jakarta Suatu perusahaan pengangkutan Tiongkok menawarkan konsep kendaraan umum baru. Dalam video ini ditayangkan suasana kemacetan lalu lintas, ditambah kebisingan suara kendaraan, dan pencemaran udara yang kasat mata.

Dalam tayangan video lain terkait sistem angkutan ini, dijelaskan bahwa sekarang ini ada empat jenis angkutan umum di Tiongkok: subway, LRT, BRT dan bus biasa. Semua dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, misalnya: subway yang pembangunannya mahal dan butuh waktu lama. BRT mengambil ruang dan menciptakan bising dan polusi.

Kemudian digagaslah bus mengambang (straddling bus) untuk menjadi penyelesaian masalah. Manfaatnya mirip dengan BRT, dan diarahkan menjadi pengganti BRT dan subway di masa depan.

Sistem ini memiliki sensor yang memberitahu pengendara mobl bahwa mereka terlalu mepet ke kaki kereta. Ada juga sensor yang memperingatkan kendaraan yang terlalu tinggi untuk tidak masuk ke kolongnya.

Kebanyakan kendaraan di perkotaan adalah mobil. Biasanya overpass setinggi 4,5 hingga 5,5 meter. Bus mengambang ini berjalan di atas mobil-mobil, tetapi di bawah overpass. Dengan demikian, bus ini terutama menghemat ruang jalan dan sangat bermanfaat dalam hal daya tampung.

Ada dua cara keluar masuk landasannya: (1) dengan keluar masuk dari samping, dan (2) menggunakan tangga dalam bus sehingga keluar masuk penumpang dari atas. Berikutnya, ada dua bagian utama dalam membangun bus mengambang ini: (1) membuat ulang model jalan raya, dan (2) membangun landasan stasiun.

Dua cara membuat ulang model jalan: pertama, dengan membangun jalur rel di dua sisi luar jalan, atau, kedua, membangun di sisi dalam jalan dan menggunakan auto pilot.

Ada satu lagi keuntungan sistem ini, yaitu siklus pembangunan yang lebih singkat: hanya perlu 1 tahun untuk membangun sepanjang 40 km. Sedangkan subway setidaknya perlu waktu 3 tahun untuk pembangunan sepanjang 40 km. Bukan hanya itu, bus mengambang ini juga tidak memerlukan ruang parkir yang sebesar ruang parkir bus biasa dan bisa diparkir begitu saja di tempat perhentian.

Sistem ini mendapat daya dari kelistrikan pemerintah daerah dan sistem daya surya. Catu daya lsitrik dilakukan dengan cara relay direct current electrification. Ingat bahwa busnya sendiri adalah penghantar listrik, sehingga bisa dilakukan dengan dua saluran listrik yang dibangun di atas bus sepanjang jalurnya.

Bisa juga dengan susunan kapasitor super yang memuat dan melepas muatan listrik secara cepat. Muatan listrik terisi sehingga cukup mencapai pengisi muatan listrik berikutnya. Ini berlangsung tanpa mengeluarkan gas buang apapun selama proses berlangsung.

Dalam keadaan darurat, pintu keselamatan terbuka dengan sendirinya agar para penumpang bisa meluncur seperti pintu darurat yang mengembang sebagaimana halnya pintu darurat pada pesawat terbang.

Menurut perkiraan awal, bus ini menghemat 860 ton bahan bakar setiap tahunnya dan mengurangi 640 ton keluaran karbon setiap tahun di Tiongkok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.