Sukses

Tak Ingin Belas Kasihan, Pasangan Lansia Hidup Nomaden di Jalan

Melihat sulitnya kehidupan pasangan lanjut usia itu, membuat sejumlah orang iba. Namun 2 sejoli itu selalu menolak jika diberi bantuan.

Liputan6.com, London - Masa tua adalah masa di mana para orang tua ingin lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mereka, menunggu anak dan cucu datang untuk menengok dan bercerita.

Tetapi tidak demikian yang dialami sepasang kakek-nenek ini. Pasangan berusia 84 dan 75 tahun di Inggris ini, malah harus merasakan hidup di jalanan, setelah diusir dari rumah sewaannya karena tak mampu lagi membayar usai pensiun kerja.

Mereka tak lagi punya uang untuk membayar sewa, setelah terjadi perubahan pembayaran pensiun. Dari pembayaran secara langsung, kini menjadi elektronik menggunakan rekening bank. Usia lanjut membuat mereka buta dengan teknologi, mereka tak menggunakan debit atau kartu kredit dan tidak akrab dengan internet banking, sehingga belum dapat mengakses dana pensiun mereka.

Tetapi hal itu tak membuat keduanya lantas menyerah, dan mengandalkan bantuan dari orang lain. Dilansir dari Daily Mail, Selasa (15/7/2014), mereka pun terpaksa merasakan getirnya hidup di masa tua. Dengan tidur berpindah-berpindah alias nomaden dari satu tempat ke tempat lain.

Keduanya pernah menempati penampungan pinggir laut Bournenmouth, Inggris, sejak pindah dari rumah sewa di Charminster pada April lalu. Kini, mereka menjadikan halte bus sebagai pelindung dari hujan dan panas matahari. Mereka juga selalu makan di rumah makan pinggiran seadanya.

Melihat sulitnya kehidupan pasangan lanjut usia itu, membuat sejumlah orang iba. Namun 2 sejoli itu selalu menolak jika diberi bantuan. Mereka mengatakan ingin berjuang bersama untuk tetap bertahan hidup.

Bahkan saat diberikan bantuan akomodasi oleh Dewan kota di Bournemouth, Dorset, keduanya juga menolak. Penolakan itu dibenarkan oleh Manajer perumahan strategis di Bournemouth Borough Concil, Kelly Ansell. Ia sempat mendesak para pensiunan itu agar langsung melakukan kontak dengan tim dewan perumahan.

Menurut Sarah Carroll selaku kepala layanan masyarakat di Age UK Bournemouth, tidak seharusnya mereka sampai diusir seperti itu. "Tindakan ini sudah keterlaluan," kata dia.

"Saya mengerti bahwa banyak orang yang mencoba untuk membatu mereka, jelas bahwasanya mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini sendiri," jelas Sarah.

Pendeta Terry Ian, juga menyampaikan rasa kecewanya atas apa yang terjadi  kepada dua pasang lansia tersebut. "Ini adalah contoh sedih dari kedua pasangan yang memperlihatkan bahwa walaupun sesuatu sudah berakhir, mereka tidak akan menyerah begitu saja, dan harus bertindak lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan," urai Terry. (Safira Badri/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini