Sukses

Terumbu Karang Dunia Mengalami Kerusakan

Para ahli lingkungan AS menyatakan, sebagian besar terumbu karang dunia telah rusak atau terancam mengalami kerusakan akibat pemanasan global dan polusi. Kerusakan terbesar terjadi di wilayah Teluk Persia.

Liputan6.com, Washington D.C.: Sekitar dua pertiga terumbu karang yang ada di bumi ditemukan telah rusak atau sedang terancam mengalami kerusakan. Namun dari jumlah itu setengahnya masih dapat diselamatkan. Dari hasil analisa ahli lingkungan Amerika Serikat, baru-baru ini, menyatakan bahwa penyebab kerusakan diakibatkan pemanasan global, tingginya suhu air, dan konsentrasi karbondioksida. Penyakit terumbu karang, penangkapan ikan berlebihan, pengembangan wilayah pinggir pantai, dan polusi dari daratan turut menjadi biang keladinya.

Kerusakan terumbu karang terbesar ditemui di wilayah Teluk Persia sebesar 65 persen, diikuti wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara masing-masing sekitar 45 persen dan 38 persen.

Meski cuma menempati kurang dari satu persen permukaan bumi, terumbu karang sebenarnya sangat bermanfaat bagi ekosistem laut. Jelasnya, terumbu karang mampu menyediakan makanan dan perlindungan untuk ikan dan berfungsi melindungi pantai dari erosi. Sementara bagi manusia, terumbu karang turut menyumbang perekonomian dunia sebesar US$ 375 miliar per tahun.

Besarnya manfaat terumbu karang membuat para ahli lingkungan AS meminta untuk memasukkan terumbu karang ke dalam daftar spesies yang harus dilindungi. Bila terpenuhi, maka Negeri Paman Sam akan mengikuti langkah Australia yang menetapkan sepertiga kawasan wisata lingkungan Great Barrier Reef dan Taman Laut Ningaloo Reef tertutup untuk kegiatan penangkapan ikan. Kebijakan pemerintah Negeri Kanguru ini sekaligus sangat bermanfaat bagi perlindungan terumbu karang.(AIS/Yes)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini