Sukses

Terapi Baru Menyembuhkan Disleksia

Adalah terapi fisik dan rehabilitasi saraf yang dapat menyembuhkan disleksia. Latihan itu ditemukan dokter Roy Rutherford dan seorang terapis Rachel Smith di DDAT, Kenilworth, Inggris.

Liputan6.com, Kenilworth: Kabar gembira bagi para penderita penyakit disleksia. Penyakit ketidakmampuan belajar ini ternyata dapat disembuhkan dengan terapi latihan. Terapi tersebut ditemukan dokter Roy Rutherford dan seorang terapis Rachel Smith. Keduanya berupaya menggabungkan terapi fisik dan rehabilitasi saraf di Dyspraxia and Attention Disorder (DDAT), sebuah pusat disleksia di Kenilworth, Inggris, baru-baru ini.

Penyakit disleksia diderita oleh satu dari sepuluh orang di dunia yang ditandai dengan membaca kalimat dalam susunan huruf yang terbalik dan hilangnya ingatan jangka pendek, selain kesulitan belajar. Penderita penyakit ini juga mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat instruksi, dan perjanjian serta membuat catatan dan membaca peta.

Dahulu, para ahli menganggap penyakit ini sebagai kerusakan otak. Kini, para ahli di Inggris mengetahui bahwa disleksia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi manusia, yaitu cerebellum.

Salah satu penderita yang berhasil disembuhkan adalah Adam Bundy. Adam yang berusia 13 tahun ini menderita kesulitan membaca dan belajar serta sulit mengorganisir jalan pikiran. Ketika ia mendatangi klinik DDAT, hasil diagnosa menyebutkan Adam positif menderita disleksia yang disebabkan tidak berfungsinya otot-otot mata dan kurangnya keseimbangan.

Dokter Rutherford dan Smith akhirnya memberikan Adam porsi terapi latihan setiap hari. Usai enam minggu dijalani, Adam mengakui kondisinya kini jadi lebih baik. Ia dapat membaca dan mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri, mulai dapat menulis cerita, dan memiliki banyak teman--suatu hal yang sulit didapatnya saat masih menderita disleksia.

Kendati demikian, Profesor David Reynolds dari Universitas Exeter menyatakan, dunia medis tidak perlu tergesa-gesa mengklaim terapi latihan sebagai penyembuhan disleksia. Menurut Reynolds, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan terapi ini dalam menyembuhkan disleksia.(AIS/Yes)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.