Sukses

Iran Akan Melanjutkan Program Nuklir

Walau terus ditekan Badan Energi Atom Internasional, pemerintah Iran tak akan menghentikan program nuklir mereka. Teheran menegaskan, program nuklir yang sedang berjalan bertujuan damai.

Liputan6.com, Teheran: Pemerintah Iran akan tetap melanjutkan program nuklir mereka. Alasannya, program nuklir yang sedang berjalan bertujuan damai, bukan untuk membuat senjata atom seperti yang dituduhkan sejumlah negara Barat. Demikian ditegaskan Presiden Iran Mohammad Khatami di Teheran, baru-baru ini.

Hal serupa ditegaskan Kepala Negosiator Nuklir Iran yang juga Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Hasan Rohani. Bahkan, dia mengatakan, Iran akan membatasi kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional bila kasus ini dilanjutkan ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa [baca: Iran Menolak Menghentikan Program Nuklir].

Dari Lebanon, dilaporkan sekitar 20 ribu tentara Suriah yang ditempatkan di Beirut mulai membongkar markas mereka. Ribuan tentara itu segera pindah ke lokasi yang lebih dekat ke perbatasan Suriah-Lebanon. Bila perlu, mereka akan langsung meninggalkan Lebanon. Menurut Menteri Pertahanan Lebanon Mahmoud Hammoud, pasukan Suriah ditarik memperlihatkan stabilnya situasi di negara itu.

Penarikan mundur pasukan Suriah adalah langkah awal dari pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikeluarkan untuk Lebanon, awal September ini. Namun, para pembuat kebijakan Lebanon akan mengubah konstitusi untuk mengamankan posisi Presiden Emile Lahoud dan menegaskan kesetiaan kepada Damaskus.

Sementara kekerasan masih berlangsung di Irak. Sebuah bom, kemarin, meledak di tepi jalan utama di Kota Baquba, Irak bagian utara. Bom meledak tepat ketika sebuah mobil polisi melintas. Insiden ini menewaskan pengemudi dan mencederai tiga penumpang minibus itu.

Keluarga dan kerabat Eugene Armstrong, sandera yang dipenggal di Irak, menggelar doa bersama di kampung halaman mereka di Hillsdale, Michigan, Amerika Serikat. Acara sempat diwarnai isak tangis mereka yang ditinggalkan.

Armstrong dieksekusi tak lama setelah Washington menolak tuntutan Kelompok Abu Musab al-Zarqawi untuk membebaskan sejumlah tahanan perempuan dari penjara di Irak [baca: Tawanan AS Kembali Dipenggal di Irak]. Selain Armstrong, kelompok ini juga mengancam menghukum mati tawanan AS lainnya.(ICH/Rcm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini