Sukses

Korban Asbes di Australia Berunjuk Rasa

Sambil membawa foto kerabat serta teman yang tewas akibat tercemar asbes. Mereka berunjuk rasa menuntut kompensasi dari perusahaan James Hardie. Sedikitnya 600 warga Australia tewas akibat asbes setahun silam.

Liputan6.com, Sidney: Ribuan pekerja konstruksi dan korban asbes (serat mineral yang digunakan dalam berbagai industri) menggelar aksi jalan kaki di beberapa daerah seperti Sidney dan Melbourne, Australia, Rabu (15/9). Dalam aksinya mereka membawa foto kerabat serta teman mereka yang tewas akibat tubuhnya tercemar asbes. Mereka menuntut kompensasi dari perusahaan bangunan James Hardie atas sakit yang mereka derita maupun kerabatnya.

Menurut para pengunjuk rasa, pihak perusahaan sebenarnya mengetahui kalau produknya berbahaya. Karena itu mereka menuntut agar segera membayar ganti rugi kepada para korban. Serikat buruh konstruksi juga menuduh James Hardie--perusahaan asbes terbesar di Australia--berusaha menghindari tanggung jawab. Buktinya, pihak perusahaan membentuk sebuah yayasan senilai 239 juta dolar Australia. Kemudian perusahaan bangunan ini memindahkan tempat usahanya ke Belanda pada tiga tahun silam.

Pemindahan tempat ini sebelumnya banyak mengundang perhatian para analis di negara itu. Mereka memperkirakan yayasan itu akan kehabisan dana dalam waktu tiga tahun. Sedikitnya satu miliar dolar Australia untuk menutupi klaim yang akan datang.

Namun, pimpinan perusahaan, Meredith Hellicar membantah anggapan perusahaannya sengaja mengatur waktu penyelenggaraan rapat umum pemegang saham (RUPS) seusai penerbitan laporan, agar tidak ada pembahasan mengenai hal itu. Ia mengatakan, kalau perlu perusahaannya bisa saja mengadakan rapat para pemegang saham.

Sedangkan laporan dari komisi yang menangani pembayaran kompensasi asbes. Rencananya soal ini akan dibahas pekan depan. Setelah diadakan rapat umum pemegang saham perusahaan, baik di Australia maupun Belanda.

Perlu diketahui juga, lebih dari 600 warga Australia tewas oleh penyakit yang berkaitan dengan asbes setahun silam. Dalam 20 tahun kedepan, diprediksikan 53.000 orang bakal mengidap penyakit yang disebabkan oleh asbes. Bahkan, sebanyak 15.000 di antaranya akan berakhir dengan kematian.(JUM/Uri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini