Sukses

Latihan Militer AS-Korsel Dimulai, Korut Belum Bereaksi

Latihan gabungan AS-Korsel berlangsung mulai hari ini hingga 18 April mendatang.

Latihan militer bersama antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) telah dimulai. Agenda tahunan ini diselenggarakan di tengah reuni keluarga yang sangat langka terjadi antara kerabat dua Korea yang tercerai berai akibat perang dan perbedaan pandangan politik.

Latihan militer tahunan yang melibatkan lebih dari 12.500 tentara AS ini akan berlangsung mulai hari ini hingga 18 April mendatang. Mereka akan mengikuti pelatihan Key Resolve--simulasi berbasis komputer--dan Foal Eagle, latihan militer yang melibatkan angkatan darat, udara, dan laut.

Sebelumnya, Korut menentang latihan militer ini karena dianggap sebagai "latihan perang" sesama anggota sekutu tersebut. Namun AS dan Korsel menggambarkan latihan tahunan ini sebagai latihan bertahan di alam dan tidak ada maksud untuk berlatih menyerang Korut.

Akibatnya, latihan ini menyebabkan lonjakan ketegangan berkepanjangan sejak tahun lalu. Dan Korut pun menebar ancaman kepada kedua negara itu. Pyongyang mengancam akan melancarkan serangan nuklir pre-emptive terhadap AS dan Korsel, serta mengancam akan membatalkan reuni keluarga negara serumpun jika latihan tetap dilaksanakan.

Ketegangan Mencair

Meski begitu, retorika yang dilancarkan Korut tahun ini sejauh ini relatif ringan. Apakah ini berarti hubungan antara kedua Korea mulai menghangat?

"Sampai sekarang, tidak ada pergerakan yang ganjil dari Korut. Kami hanya akan mengambil tindakan terhadap Korut jika mereka membuat provokasi atau pembatalan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok, seperti yang dikutip dari BBC, Senin (24/2/2014).

Sekitar 360 orang warga Korsel bertemu kerabatnya yang ada di Korut untuk pertama kalinya sejak Perang Korea 1950-1953. Mereka bertemu dalam sebuah acara reuni keluarga yang telah disepakati kedua negara serumpun itu untuk diadakan di Gunung Kumgang, Korut.

Mereka adalah rombongan kedua yang terpilih untuk menghadiri reuni yang diadakan di tengah 'es yang mencair' dalam hubungan antar-Korea. Namun Pyongyang kerap dituduh menggunakan acara reuni keluarga, yang merupakan peristiwa yang sangat emosional bagi warga dua Korea, sebagai alat tawar-menawar.

Di sisi lain, Korsel juga menawarkan untuk membantu Korut dengan menanggulangi wabah penyakit kaki dan mulut yang menyerang ternak babi. Korea Selatan, yang juga telah terkena wabah itu sebelumnya, telah menawarkan untuk mengirimkan bantuan seperti barang-barang medis dan vaksin. (Ris/Ein)

Baca juga:

AS-Korsel Tetap Lanjut Latihan Perang, Korut Tebar Ancaman
Korut Kirim `Surat Cinta` Terbuka, Korsel: Ada Motif Tersembunyi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.