Sukses

Bentrok Picu Kebakaran di Penjara Kolombia, 10 Tewas 40 Luka

Bentrokan berawal saat sipir melakukan razia ke sejumlah sel untuk mencari ponsel dan narkoba yang diduga dimiliki oleh sejumlah tahanan.

Bentrokan terjadi antara sipir dengan narapidana (napi) di rumah tahanan (rutan) yang terletak di Kota Barranquilla, Pesisir Caribbean, Kolombia. Adu jotos berlangsung panas hingga memicu kebakaran. Akibatnya 10 napi tewas dan 40 lainnya mengalami luka bakar.

Seperti dimuat BBC, Rabu (29/1/2014), bentrokan berawal saat sipir melakukan razia ke sejumlah sel untuk mencari ponsel dan narkoba yang diduga dimiliki oleh sejumlah tahanan. Diduga ada tahanan yang mencoba melawan hingga terjadi bentrokan.

Penjara yang penuh sesak oleh para tahanan itu langsung terbakar. Huru-hara terjadi di sejumlah bagian rutan. Polisi dan mobil pemadam kebakaran datang ketika si jago merah melalap penjara.

Api begitu cepat merambat beberapa bagian penjara. Satu mobil pemadam tak cukup untuk memadamkan api, hingga kemudian 6 mobil pemadam lainnya tiba untuk membantu pemadaman.

Kepala Rutan Jenderal Saul Torres menyatakan, pihaknya telah mencoba meredakan kerusuhan dengan menembakkan gas air mata. Tapi gagal meredakan bentrokan.

"Ratusan polisi kemudian datang untuk mengamankan situasi dan menjaga agar tidak ada tahanan yang melarikan diri," jelas Saul.

Walikota Barranquilla Elsa Margarita Noguera menegaskan, pemerintah akan terus berusaha menjamin keamanan para tahanan. Tapi dia mengakui memang masih kurang dalam mengatur jumlah tahanan.

"Tak benar jika kita tak mementingkan keselamatan tahanan. Penjara memang kelebihan kapasitas. Sesak," ujarnya.

Hingga saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan atas kerusuhan tersebut. Sementara para tahanan yang terluka tengah menjalani perawatan di rumah sakit. (Riz/Sss)

Baca juga:

Ratusan Pria dan Wanita Demo Pakai Rok Mini di Kolombia
Dianggap Gagal Urus Sampah, Walikota di Kolombia Dipecat
Jenderal Mesir Tewas Ditembak di Kepala dan Dada

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini