Sukses

Cari Jasad Bocah 12 Tahun, Polisi Tembak dan Bedah Perut 2 Buaya

Ada 11 kematian akibat serangan buaya yang tercatat sejauh ini pada tahun 2014, satu di antaranya terjadi di Indonesia.

Kepolisian Australia menyisir perairan di Taman Nasional Kakadu di Northern Territory. Untuk mencari bocah 12 tahun yang hilang setelah diserang buaya Minggu lalu.

Korban diserang buaya saat berenang bersama teman-temannya di perairan di Taman Nasional Kakadu di Northern Territory.

Dalam pencarian tersebut, polisi juga menembak mati 2 buaya reptil suku Crocodylidae tersebut. 2 Buaya sepanjang 4,3 meter dan 4,7 itu lantas dibedah perutnya untuk diteliti, apakah ada sisa-sisa jasad manusia di dalamnya. Penjaga taman nasional mengakui, tak satu pun dari 2 buaya yang ditembak dipastikan sebagai penyerang.  

"Kami sudah meneliti kedua buaya dan tak satu pun dari mereka memiliki apa yang kami cari di perut mereka, " kata Sersan Stephen Constable seperti dimuat BBC, Senin (27/1/2014). "Kami akan melanjutkan pencarian hari ini."

Seorang bocah lain juga nyaris dimangsa buaya. Untung dia sempat melarikan diri, meski lengannya sempat digigit reptil buas itu. Hari ini, seorang ahli buaya memeriksa bekas gigitan di lengan korban. Harapannya, dari bekas gigitan itu ditentukan ukuran buaya yang menyerang 2 korban -- mencegah makhluk 'tidak bersalah' ditembak.

Polisi telah meminta keterangan 4 anak laki-laki dari pemukiman Aborigin terdekat yang menyaksikan serangan mengerikan itu.

Aparat juga mengingatkan pengunjung berenang di lubang air Taman Nasional Kakadu: ada risiko serangan buaya.

Populasi Meningkat

Kakadu pernah menjadi setting film 'Crocodile Dundee'. Dan horor serangan buaya di Northern Teriroty adalah nyata.

Buaya air asin, yang bisa tumbuh hingga sepanjang 7,6 meter dan berat mencapai 1 ton, jumlahnya berlimpah di wilayah utara Australia. Sejumlah peringatan disebar, mengingatkan pengunjung dan penduduk lokal untuk menjauhi tepian perairan dan sungai.

Buaya adalah hewan dilindungi di wilayah itu, jumlahnya terus meningkat. Tak ada ancaman bagi mereka, sebaliknya, giliran mereka yang mengancam manusia.

Pascapemberlakuan aturan perlindungan pada tahun 1971, populasi buaya melonjak dengan perkiraan mencapai 75 ribu sampai 100 ribu.

Sebelumnya, masih di Northern Teritory, pada Agustus 2013 seorang diseret oleh buaya sepanjang 4,7 meter saat  berenang menyeberangi Sungai Mary. Setelah itu ia lenyap.

Peneliti Australia meluncurkan database pertama serangan buaya di dunia, CrocBITE, bulan lalu.

Serangan hari Minggu di Kakadu adalah kematian ke-11 yang tercatat sejauh ini pada tahun 2014 oleh tim CrocBITE  -- yang berbasis Charles Darwin University.

Kematian lain akibat buaya pada 2014 tercatat di Angola, Timor Leste, India, Indonesia, Namibia, Papua Nugini, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe. Lima di antaranya dengan tersangka buaya air asin.

Sementara, 13 orang, termasuk 6 anak tewas dimangsa buaya di Australia dalam 12 tahun terakhir. (Ein/Sss)

Baca juga:

Bocah 12 Tahun Dimangsa Buaya di Australia
Ngeri, Buaya 300 Kg Ditangkap Warga
Argggh! Ada Buaya di Bawah Tempat Tidur

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini