Sukses

Redakan Ketegangan, PM Australia: SBY Presiden Hebat...

Hubungan Indonesia dan Australia masih tegang usai adanya skandal penyadapan, disusul sengketa pencari suaka, dan kedautalan wilayah.

Hubungan Indonesia dan Australia masih tegang usai adanya skandal penyadapan yang diawali bocoran Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), Amerika Serikat.

Terlebih, baru-baru ini, kapal patroli perlindungan perbatasan Australia melanggar masuk perairan yang merupakan wilayah teritorial Indonesia, selama operasi mencegah perahu para pencari suaka, imigran gelap dari negara luar.

Atas kondisi tersebut, Perdana Menteri Australia Tony Abbott meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia. Ia pun berharap ketegangan ini segera berakhir.

"Hubungan pribadi kita (Australia dan Indonesia) sangat penting. Saya menyadari saat ini sangat sulit. Dan saya berharap hubungan ini membaik," kata Abbott, seperti dimuat Nine MSN, Rabu (22/1/2014).

Pernyataan itu Abbott sampaikan saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Selasa 21 Januari 2014 waktu setempat. Namun SBY tak hadir di acara tersebut, sehingga Aboott tak bisa bertemu dengannya.

PM Australia pun memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kata dia, SBY adalah sosok presiden yang hebat.

"Saya yakin sekali Presiden Yudhoyono adalah Presiden Indonesia yang hebat. Dia telah menjadi teman baik Australia. Dan secara pribadi, saya sangat menghormati dan mengaguminya," ujar Abbott.

Sekali lagi, PM yang juga menjadi Ketua Umum Partai Liberal Australia itu menegaskan, pihaknya hanya ingin satu hal, yakni hubungan baik antara Australia dan Indonesia.

"Kami sadar sekali masalah pencari suaka adalah soal kedaulatan, dan saya juga yakin Presiden Yudhoyono sudah mengerti hal itu. Betapa seriusnya masalah ini," kata Abbott.

"Kami akan melanjutkan apa yang kami telah lakukan, yakni menjaga perbatasan kita dari para pencari suaka. Tak ada pintu terbuka bagi mereka," imbuh dia.

Terkait masuknya kapal patroli ke wilayah perairan Indonesia, Deputi VII Menko Polhukam Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Kominfotur), Marsda TNI Agus R Barnas menegaskan, Indonesia mengecam dan menolak pelanggaran wilayah Indonesia oleh kapal Angkatan Laut Australia.

"Dengan tegas Pemerintah Indonesia menggarisbawahi bahwa setiap pelanggaran wilayah dengan alasan apapun merupakan permasalahan yang serius bagi hubungan kedua negara," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, 17 Januari 2014.

Agus mengatakan, pemerintah Indonesia menuntut agar pelanggaran serupa tidak terulang kembali pada masa mendatang. "Pemerintah Indonesia memiliki hak yang sah untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya sesuai dengan hukum internasional dan piagam PBB," tegas Agus. (Riz/Ein)

Baca juga:

Langgar Batas Kedaulatan Wilayah RI, Australia Minta Maaf
PM Australia Lanjutkan Penyadapan, Apa Kata Istana?
Australia `Giring` Imigran Gelap ke Indonesia, Menlu Marty Berang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini