Sukses

Filipina Berhasil Melacak Jejak Jamaah Islamiyah

Satgas Antiteror Filipina juga menangkap Mamso Abdullah, tersangka anggota JI. Filipina mencurigai Pulau Mindanao dijadikan tempat pelatihan JI karena ada transfer dana dari Al-Qaidah ke seseorang di kawasan itu.

Liputan6.com, Manila: Satuan Tugas Antiteror Filipina berhasil melacak sel kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang berkaitan dengan Al-Qaidah. Hal ini terungkap setelah diketahui ada transfer dana sebesar US$ 25 ribu dari Al-Qaidah ke anggota JI di Pulau Mindanao, selatan Filipina. Pernyataan ini disampaikan Menteri Pertahanan Filipina Eduardo Ermita di Manila, Filipina, Kamis (6/5). Pada kesempatan ini, Ermita juga memperlihatkan Jordan Mamso Abdullah, tersangka anggota JI yang berhasil ditangkap.

Ermita mengatakan, Abdullah ditangkap di Cotabato City di Mindanao setelah Kepolisian Filipina menelusuri transfer dana itu. Pemerintah Filipina mencurigai kawasan Mindanao dijadikan sebagai markas pelatihan anggota JI. Ermita juga menduga bahwa kelompok JI kemungkinan besar dilindungi oleh kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF), gerilyawan muslim yang telah 30 tahun memperjuangkan berdirinya negara bagian Islam di pulau tersebut.

Ermita menambahkan, menjelang pemilihan umum Filipina pada Senin pekan depan, ribuan pasukan keamanan telah ditempatkan di beberapa wilayah di Manila. Dan pihaknya juga telah menetapkan status Siaga Satu di berbagai penjuru negeri itu. Pengamanan ketat ini diambil karena pemerintah khawatir pejuang garis keras akan melancarkan serangan untuk mengacaukan pemilu.

Pada pertengahan April silam, pihak keamanan Filipina juga telah menahan empat anggota JI yang dituduh terlibat sejumlah pengeboman di sana. Keempat tersangka itu diringkus di sebuah pos pemeriksaan di Davao, Pulau Mindanao [baca: Empat Anggota JI Filipina Ditangkap]. Berdasarkan keterangan kepolisian setempat, keempat tersangka tersebut terlibat peledakan bom di Bandar Udara Cotabato, Februari 2003, dan kasus peledakan gelanggang olah raga di Kota Maguindanao, Januari silam. Keempat pemuda itu juga diduga merencanakan serangan di sejumlah lokasi Pulau Mindanao.(DEN/Pin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini