Sukses

Balas Dendam Cinta, Artis Jebak Suami dalam Upaya Bunuh Obama

Shannon mengaku bersalah mengirim surat mengandung racun risin kepada Obama dan Walikota New York Michael Bloomberg.

Shannon Richardson bukan artis terkenal. Ia hanya mendapat peran kecil dalam serial televisi The Walking Dead dan film The Blind Side. Namun, hal yang ia lakukan membuat namanya mendunia: berusaha membunuh Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Shannon mengaku bersalah mengirim surat mengandung racun risin --  protein beracun yang terkandung pada pohon jarak (Ricinus communis) yang butiran kristalnya cukup untuk membunuh manusia -- kepada Obama dan Walikota New York Michael Bloomberg. Dengan pengakuan itu, pengacaranya mengatakan, maksimal Shannon akan mendapat hukuman pidana 18 tahun.

Pernyataan bersalah terdakwa diserahkan ke pengadilan federal di Texarkana, Texas. Tuduhannya memiliki dan memproduksi racun biologis.

Shannon ditangkap pada Juni lalu setelah aparat menyangka ia berusaha menjebak suaminya lari dan yang mengajukan gugatan cerai. Ibu 6 anak tersebut bahkan melahirkan salah satu buah hatinya secara prematur dalam tahanan.

Jaksa mengatakan, Shannon mengirimkan 3 surat dari New Boston, di luar Texarkana. Ia lalu melapor ke polisi dan mengklaim suaminya yang melakukannya.

Namun, para penyelidik yang mendengar keterangannya saat itu menemukan inkonsistensi dalam ucapan Shannon. Investigasi lebih lanjut menguak, ia membeli sejumlah material secara online untuk memproduksi risin -- racun yang bisa mengakibatkan kegagalan pernafasan bila terhirup.

'Ancaman' untuk Obama

Dalam pengakuannya, Shannon mengaku membeli biji jarak secara online dan belajar bagaimana mengolahnya menjadi zat yang digunakan untuk membuat risin. Ia memakai alamat email, akun PayPal, dan alamat suaminya.

Pada hari itu, 20 Mei 2013, Shannon menunggu suaminya, Nathan Richardson, pergi kerja. Barulah ia beraksi.

"Setelah suamiku pergi, aku mencetak label surat untuk Presiden Barack Obama, Walikota New York Michael Bloomberg, dan Mark Glaze dengan Raben Group-nya," kata Shannon, dalam dokumen yang ia tulis, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (11/12/2013).

Dalam surat untuk Obama, ia menuliskan kata-kata bernada ancaman. "Kau harus membunuhku dan keluargaku sebelum merampas senapan milikku," demikian isi surat itu. "Siapapun yang berniat datang ke rumahku, akan mendapat tembakan tepat di wajah."

Setelah mengirimkan surat-surat itu, Shannon mengaku, mencoba mengkambinghitamkan suaminya dan berbohong pada aparat.

Sementara, pengacaranya, Tonda Curry, mengatakan ia dan jaksa sepakat membatasi hukuman Shannon maksimal 18 tahun. Padahal, dengan apa yang ia lakukan, terdakwa bisa dikenai tahanan seumur hidup.

Sementara, Nathan Richardson sama sekali tak diperkarakan dalam kasus ini, meski Shannon berusaha menyalahkannya.

"Ia sudah dimintai keterangan jauh-jauh hari dan bersikap sangat kooperatif," kata pengacara Nathan, John Delk. Nathan bahkan mendapat hak asuh sementara anaknya yang lahir saat Shannon menjalani tahanan. Proses perceraian pasangan tersebut tak bakal selesai sampai tahun depan.

Sementara, nasib Shannon belum dipastikan. Hakim federal akan membacakan vonisnya dalam persidangan yang belum dijadwalkan. (Ein/Yus)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.