Sukses

Hancurkan Simbol Komunis, Pendemo Ukraina Diserang Balik Polisi

Ribuan polisi memukul mundur para demonstran yang melakukan protes besar-besaran di Ukraina. Mendapat perlawanan.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Ukraina. Ribuan orang turun ke jalan, mendesak Presiden Viktor Yanukovych mundur. Gara-garanya, sang presiden tidak menandatangani kesepakatan berasosiasi dengan Uni Eropa -- dituduh dipengaruhi Rusia.

Massa yang marah mengobrak-abrik Ibukota Kiev dan menghancurkan patung tokoh komunis Rusia Vladimir Lenin -- simbol kebencian pada komunis pada Minggu 8 Desember 2013. Patung itu lalu dihancurkan dengan kapak.

Dua hari kemudian, polisi membalas. Ribuan aparat dikerahkan untuk memukul mundur para demonstran.

"Polisi telah merobohkan barikade dekat lokasi oposisi utama di Independence Square," demikian dikutip Liputan6.com dari BBC (11/12/2013).

Polisi anti huru-hara dibantu petugas dari Kementerian Dalam Negeri setempat merobohkan tenda-tenda untuk berteduh yang didirikan oleh para demonstran.

Menurut laporan wartawan BBC, Steve Rosenberg di Kiev, lautan polisi yang berada di sekitar Independence Square untuk melakukan aksi pukul mundur itu mendapatkan perlawanan dari para demonstran. Para pengunjuk rasa itu menuangkan air ke jalan yang kala itu berlapis es, sehingga membuat jalanan terlalu licin bagi polisi untuk maju.

Aksi pukul mundur itu pun belum sepenuhnya berhasil. Polisi akhirnya hanya bersiaga.

Aksi protes itu sebenarnya telah berlangsung sejak pekan lalu. Langkah para demonstran didukung 3 mantan Presiden Ukraina. Pekan lalu, Leonid Kravchuk, Leonid Kuchma, dan Viktor Yushchenko menyatakan solidaritasnya untuk bergabung dalam aksi damai memprotes kebijakan pemerintah.

Mantan Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko mengatakan para demonstran menuntut pengunduran diri dari Presiden Viktor yang ia sebut telah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. "Keputusan presiden itu seperti diktator," ujar Yulia.

Kabar yang beredar, beberapa orang terluka akibat bentrok antara demonstran dan polisi pada Senin 9 Desember malam. Ketika polisi anti huru hara hendak memukul mundur pada demonstran, dan membongkar sejumlah barikade di pusat ibukota. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.