Sukses

[VIDEO] Batas Ultimatum, Demonstran `Terobos` Kantor Polisi

Rabu 3 Desember 2013 sebagai hari yang menjadi batas ultimatum untuk Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra dari pemimpin oposisi

Rabu 3 Desember 2013 sebagai hari yang menjadi batas ultimatum untuk Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra dari pemimpin oposisi Suthep Thaugsuban, ratusan demonstran anti-pemerintah berhasil menerobos Gedung Kantor Kepolisian dan Kantor Perdana Menteri Thailand. Berbagai cara mereka gunakan. Salah satunya, yakni dengan menggunakan buldoser.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (4/12/2013), kegembiraan menyelimuti suasana protes di depan Gedung Kepolisian Thailand setelah para demonstran dipersilakan masuk dan melakukan perundingan. Mereka lalu membagikan rangkaian bunga dan bendera sebagai ucapan terima kasih atas jalan damai yang diberikan polisi.

Sementara itu, suasana yang berbeda terlihat di depan Kantor Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra. Bentrokan masih terjadi pada Selasa siang kemarin. Polisi melemparkan gas airmata untuk menghentikan aksi anarkis para demonstran yang menyerang polisi dengan batu.

Tak kehilangan akal, demonstran pun akhirnya menggunakan buldoser untuk menerobos barikade tembok dan kawat berduri hingga berhasil memasuki halaman kantor perdana menteri. Demonstran pun kemudian melanjutkan protesnya.

Aksi protes ini diperkirakan akan terus dilakukan mengingat PM Yingluck yang menyatakan niatnya tak akan hengkang dari jabatan meski diterpa protes pelengseran dirinya.

Walaupun situasi belum kembali normal, namun sekarang sudah lebih baik. Pemerintah memintah polisi dan militer untuk merespons tanpa menggunakan kekerasan.

Gelombang protes yang muncul sejak 25 November 2013 lalu ini telah menewaskan 3 orang dan melukai 230 orang lainnya. Pm Yingluck didesak untuk mundur lantaran berupaya memberi amnesti pada kakaknya Thaksin Shinawatra yang notabene adalah PM Thailand pada tahun 2001-2006. Thaksin digulingkan karena kasus korupsi.

Terkait dengan kisruh politik ini, seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Bangkok dan sekitarnya diimbau menghindari lokasi keramaian yang menjadi pusat unjuk rasa. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini