Sukses

Isap Ganja dan Kokain, Walikota Toronto Ngotot Tak Mau Mundur

Walikota Toronto Rob Ford meminta maaf karena telah melakukan banyak hal bodoh, seperti mengisap ganja yang terekspos publik.

Walikota Toronto Rob Ford meminta maaf karena telah melakukan banyak hal bodoh. Ia mengungkapkan permintaan maafnya pada Minggu 3 November waktu setempat. Namun yang disesalkan, Rob tetap 'ngeyel' tak mau resign atau melepaskan jabatannya sebagai walikota.

Seperti diberitakan CNN yang dimuat Liputan6.com, Senin (4/10/2013), Rob tetap bersikeras dirinya akan tetap melanjutkan tugas sebagai Walikota Toronto. Meski telah beredar pemberitaan bahwa pihak kepolisian telah mendapatkan video saat dirinya mengisap kokain.

"Teman-teman, yang pertama aku mengakui bahwa aku tidak sempurna. Aku telah membuat kesalahan. Aku telah membuat kesalahan, dan semua yang bisa aku lakukan sekarang adalah meminta maaf atas kesalahan yang telah aku perbuat," kata Rob saat tampil di stasiun radio Toronto, CFRB.

"Saya ingin terus maju. Tapi aku juga tahu untuk bergerak maju, aku harus membuat perubahan dalam hidupku, yang dapat aku yakini dapat aku lakukan saat ini," jelas Rob.

"Aku suka dengan pekerjaanku saat ini, dan aku akan terus menjalaninya," sambung Rob.

Saat menanggapi telepon di radio tempatnya mengumumkan permintaan maafnya, Rob megaku hal itu untuk 2 perilaku bodoh saat dirinya terekspos publik mabuk di depan umum dan melakukan banyak hal-hal bodoh yang tak dijelaskannya secara rinci.

Setelah beredar berita bahwa Rob Ford diduga mengisap ganja, Walikota Toronto itu sempat bersikeras membantahnya. Dan hingga saat ini ia pun belum dikenakan sanksi hukum apa pun.

Pada bulan Mei, dua media mulai melaporkan bahwa Rob terekam dalam video saat menggunakan kokain. Kepala Polisi Toronto, William Blair mengatakan bahwa penyidik ​​telah mendapatkan video dari komputer disita dalam penyelidikan narkoba yang menampilkan gambar Rob. William pun membenarkan Rob muncul dalam video, tapi ia tidak merinci apa yang dia lakukan.

Sementara pada momen permintaan maafnya hari Minggu, ia mengaku belum melihat video itu dan meminta William untuk merilis video tersebut, agar setiap orang di kota bisa melihatnya. Walikota Toronto itu juga menegaskan bahwa ia tak akan mengundurkan diri, meskipun kemungkinan video itu memberatkannya.

"Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, dan Kepala Kepolisian (William), aku meminta Anda untuk merilis video itu sekarang," ungkap Rob.

"Bagaimana pun caranya untuk menunjukkan video itu. Masyarakat, warga Toronto layak untuk melihatnya, dan orang-orang perlu menilai sendiri apa yang mereka lihat di video itu," urai Rob.

Rob terpilih untuk masa jabatan 4 tahun pada tahun 2010. Ia dipuji-puji masyarakat karena sistem pemotongan pajak dan pemerintah yang efisien di bawah pemerintahannya.

Dia mengatakan kepada pendengar, bahwa ia ingin menyelesaikan masa jabatannya, dan membiarkan pemilih memutuskan apakah mereka ingin mempertahankannya hingga 2014.

"Sayangnya, aku tidak bisa mengubah masa lalu. Aku hanya bisa bergerak maju dan belajar dari masa lalu, yang aku jamin memang aku lakukan," ucap Rob.

Pro Kontra

Reaksi pro kontra masyarakat muncul terkait berita video Walikota Toronto yang terekspos publik mengisap ganja. Dalam momen permintaan maafnya, pro kontra itu pun terlihat. Beberapa penelepon mendesak Rob untuk mundur. Sementara yang lainnya mendukung Rob untuk tetap menjabat sebagai walikota.

"Saya bukan pembenci, dan kita semua pernah membuat kesalahan, dan tidak satu pun dari kita yang sempurna," tutur seorang penelepon wanita.

"Saya pribadi percaya bahwa mungkin Anda perlu waktu untuk lepas dari kesibukan dan kembali segar," kata penelepon lain yang mendukungnya.

"Aku ingin kau mengambil cuti medis. Hanya cuti medis. Kota ini akan bertahan. Anda membutuhkannya. Tolong dengarkan aku. Keluarga Anda layak mendaparkan yang lebih baik," sambung pendukung lainnya.

Tetapi penelepon lain mendesak dia untuk meninggalkan jabatannya, "Saya pikir Anda baru saja memperburuk oleh media yang korup."

Pada bulan Mei, website Gawker dan surat kabar Toronto Star menerbitkan cerita yang mengatakan wartawan mereka telah melihat video dari ponsel berdurasi 90 detik yang menunjukkan Rob sedang mengisap ganja.

Sejak saat itu, kepolisian dan sejumlah media Kanada pun memburu pria dalam video yang diduga Rob sang walikota kanda. Tapi Gawker, satu-satunya media yang mempunyai video, menolak untuk memberikannya kecuali jika dibayar dengan harga selangit.

Gawker meminta tebusan lebih dari US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,2 miliar bagi yang menginginkan video itu. Namun video tersebut kemudian dinyatakan telah hilang.

Kendati demikian, untuk membuktikan kebenaran adanya video itu, Gawker menyebarkan foto Ford bersama 3 temannya sedang berada di klub saat mengisap kokain. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.