Sukses

Pejuang Wanita Palestina di Penjara Israel

Seorang mujahidah Palestina menyatakan kaum pria Palestina tidak pernah menghalangi wanita untuk melakukan bom bunuh diri. Pihak Israel diyakini tak bakal mencurigai wanita yang akan menjadi eksekutor bom.

Liputan6.com, Yerusalem: Dalam wawancara dengan Televisi Sky News di Yerusalem, Israel, baru-baru ini. Seorang mujahidah atau Pejuang Wanita Palestina menyatakan bahwa para pejuang pria tidak pernah menghalangi wanita Palestina untuk melaksanakan misi bom bunuh diri. Menurut mujahidah yang bernama Obaydeh Khalil itu, kaum pria adalah penggerak utama perjuangan.

Jumlah wanita Palestina yang ditahan Israel semakin meningkat. Para wanita muda itu menghuni sayap teroris di Penjara Hasharon, Israel. Mereka ditahan karena membantu pelaku bom jihad atau tertangkap saat sedang berusaha melakukan jihad. Obaydeh Khalil menceritakan jihad yang dilakukannya adalah demi membalas kematian tunangannya. Kekasih wanita muda itu tewas ditembak serdadu Israel.

Menurut wanita berusia 27 tahun itu, kaum pria Palestina merupakan penggerak utama perjuangan. Tetapi ketika kaum wanita mengajukan diri untuk melakukan jihad, keinginan itu disambut dengan antusias. Apalagi biasanya, tentara Israel tidak mencurigai kaum wanita Palestina karena pelaku penyerangan umumnya pria. Sedangkan bahan peledak diperoleh dari kelompok pejuang jihad Islam. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tujuh orang wanita telah sukses melaksanakan misi jihad.

Sakit hati dan dendam kerap menjadi pemicu kasus bom bunuh diri di Israel. Sebelumnya terjadi serangan bom bunuh diri di halte persimpangan yang ramai dipenuhi warga di pinggiran Kota Tel Aviv, Israel. Bom tersebut menewaskan empat orang dan melukai 13 warga lainnya [baca: Korban Serangan di Tel Aviv Empat Orang].(TOZ/Pin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini