Sukses

Terlalu! 3 Pemerkosa Bejat di Kenya Hanya Dihukum Potong Rumput

Tiga pria yang dituduh memerkosa gadis 16 tahun, lalu membuangnya ke kakus, hanya dihukum potong rumput oleh polisi.

Ketidakadilan nyata-nyata dipertontonkan aparat Kenya. Tiga pria yang dituduh memerkosa ramai-ramai seorang gadis berusia 16 tahun, lalu membuangnya ke sebuah kakus, hanya dihukum potong rumput oleh polisi.

Padahal, gadis malang yang diserang saat pulang dari pemakaman kakeknya di sebuah desa di bagian barat Kenya, mengalami cedera punggung parah dan kini harus bergantung dengan kursi roda. Demikian dilaporkan koran Daily Nation.

Meski ditemukan dalam kondisi parah, korban mengenali sejumlah pria bejat yang menganiayanya.

Penduduk desa lalu membawa ketiganya ke pos polisi setempat. Polisi yang menerima laporan warga mencatatnya sebagai kasus kekerasan.

Namun, tindakan polisi kemudian amat melukai hati korban dan keluarganya. "Tiga orang itu hanya diminta memotong rumput di sekitar pos polisi dan dibebaskan beberapa saat kemudian," kata ibu korban yang tak disebut namanya itu, nelangsa, seperti dimuat BBC, 10 Oktober 2013.

Kabar soal hukuman tak layak itu dengan cepat menyebar, menimbulkan reaksi kemarahan warga Kenya. Anggota parlemen lantas mengecam polisi yang dianggap gagal menangani kasus korban.

Nasib gadis malang itu bahkan dibahas khusus dalam rapat komisi keamanan nasional parlemen Rabu pekan ini.

"Sangat mengejutkan dan tak bisa dipercaya. Kami ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi," kata ketua komisi Asman Kimama.

Kasus penanganan kekerasan seksual yang terkuak baru-baru ini membuat warga Kenya makin tak percaya pada aparat keamanan. Belum hilang trauma warga atas serangan ke Westgate mal di Nairobi yang menewaskan sedikitnya 62 orang. Baik militer maupun polisi dianggap gagal.

Kini, korban ingin menuntut keadilan. "Aku ingin para pelaku ditahan dan dihukum," kata gadis penyintas alias survivor tersebut. "Aku hanya berharap mendapat keadilan."

Penderitaan korban membuat banyak pihak prihatin dan berusaha mengulurkan tangan. Perusahaan media setempat, Nation Media Group, misalnya, menawarkan bantuan biaya medis dan meluncurkan kampanye agar para pelaku biadab dihukum berat sesuai perbuatannya.

"Korban tak hanya menderita akibat aksi kriminal yang brutal, yang mengubah hidupnya selamanya. Tapi ia juga ditolak oleh mereka yang seharusnya menegakkan keadilan," kata Ann Gitao-Kinyua, direktur marketing Nation Media Group.

Kampanye yang dilakukan Nation Media Group dan banyak media lain menyulut reaksi masyarakat. Mereka menuntut hukuman seberat-beratnya untuk para pemerkosa, juga polisi yang dianggap gagal melaksanakan tugasnya. (Ein/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini