Sukses

Topan Usagi Terjang China dan Hong Kong, 21 Orang Meregang Nyawa

Topan super kuat menerjang Hong Kong dan pantai bagian selatan China pada Senin, 23 September waktu setempat.

Topan Usagi menerjang Hong Kong dan pantai bagian selatan China. Akibatnya 20 orang meregang nyawa. Tak hanya memakan korban, jaringan listrik pun lumpuh akibat terjangan topan yang mengakibatkan banjir dan membawa angin kencang.

"Setidaknya 20 orang tewas di pantai selatan China, termasuk 13 di Shanwei, di pinggiran timur provinsi Guangdong," demikian disiarkan televisi setempat, Senin 23 September.

Para korban termasuk warga yang terkena puing-puing dan tenggelam. Sementara satu orang korban lainnya tewas tertimpa panel jendela yang jatuh.

Topan Usagi disebut-sebut sebagai badai terkuat yang melanda Pasifik Barat tahun ini. Topan tersebut mulai 'menggempur' pusat keuangan Asia pada Minggu malam, 22 September. Lebih dari 370 penerbangan juga dibatalkan akibat kedatangan tamu tak diundang itu.

"Maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke kota-kota di selatan Guangdong dan Fujian, sementara pengiriman antara China dan Taiwan ditunda," kata media pemerintah China.

Sinyal peringatan level 8 tentang kekuatan topan masih diberlakukan pada Senin pagi. Bursa keuangan juga ditutup, setidaknya setengah hari. Sementara menurut Observatorium Cuaca, badai telah melemah dari status topan super, dan mereka akan mempertimbangkan untuk menurunkan sinyal peringatan dari level 8 menjadi lebih rendah lagi sebelum pukul 10 pagi waktu setempat.

Badai Terkuat

Pusat Meteorologi Nasional Cina mengeluarkan peringatan tertinggi terkait topan Usagi, yang diperkirakan memiliki kekuatan super besar. Lebih dari 80 ribu orang juga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman di provinsi Fujian.

"Otoritas setempat juga telah menurunkan setidaknya 50 ribu pekerja bantuan bencana," dikutip dari kantor berita Xinhua.

Kuatnya terjangan topan Usagi dibernarkan oleh seorang warga bernama Luo Hailing.

"Ini adalah topan terkuat yang pernah saya temui, Begitu mengerikan, beruntung kita telah bersiap dengan kedatangannya," ujar Luo Hailing, seorang petugas pengisian bahan bakar di Shanwei.

Menurut Xinhua, kecepatan angin saat Topan Usagi menerjang mencapai lebih dari 180 km/jam di beberapa bagian selatan China. Menumbangkan pepohonan, crane, dan menerbangkan mobil dari jalan di beberapa daerah.

Topan tersebut telah melumpuhkan 3 jalur utama listrik di pesisir Fujian, memotong pasokan listrik untuk sekitar 170 ribu rumah tangga.

"Di provinsi Guangdong, basis utama untuk tenaga nuklir Cina, PLTN Daya Bay di timur Hong Kong telah memulai skema tanggap darurat," tulis media tersebut.

Sejauh ini, 4 dari 6 unit pembangkit listrik di pabrik telah diperintahkan untuk beroperasi untuk mengurangi beban pasokan listrik yang ada.

Meski pada peringatan sebelumnya terjangan Topan Usagi diperkirakan akan menuju Hong Kong. Namun kota itu hanya mengalami sedikit kerusakan, termasuk pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa di kota itu.

Kendati demikian, Bursa Efek Hong Kong menunda perdagangan dan pasar derivatif akibat topan tersebut .

Tidak akan ada perdagangan di pagi hari jika sinyal topan tetap pada level 8 atau lebih tinggi pada pukul 09.00 waktu Hong Kong. Kegiatan tersebut juga ditiadakan selama satu hari, jika sinyal pendeteksi kekuatan badai masih berada pada level 8 di siang hari.

Sekolah, bisnis dan layanan pemerintah non-esensial juga akan ditutup untuk sementara waktu.

Topan Usagi melanda timur dan selatan pantai Taiwan pada Sabtu 21 September setelah menerjang pulau-pulau di utara Filipina yang juga merusak sarana komunikasi dan memicu tanah longsor. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini