Sukses

Nyaris Diperkosa, Suster Hajar Pelaku di Kantor Polisi

Insiden yang tertangkap kamera CCTV terungkap beberapa hari setelah 4 pria divonis mati atas kasus pemerkosaan sadis di India.

Pemerkosaan adalah kejahatan kemanusiaan. Perbuatan biadab itu tak hanya merendahkan harkat perempuan, kaum ibu, tapi juga mencederai korban secara fisik. Trauma akan membayangi seumur hidup.

Maka tak heran jika seorang perawat korban pemerkosaan di India emosi berat saat bertemu pria bejat yang diduga mencoba memerkosa dan membunuhnya di sebuah kereta di Mumbai. Keduanya bertemu baru-baru ini di kantor polisi.

Seperti dimuat Daily Mail, 16 September 2013, perempuan 23 tahun itu mengamuk, ia berkali-kali menampar pria itu. Pelaku dalam kondisi diborgol dan dijaga dua polisi saat menjadi sasaran kemarahan dan sakit hati tak terperi.

Sementara, seperti Liputan6.com kutip dari NDTV, insiden dugaan pemerkosaan terhadap perawat tersebut terjadi pada 27 Juli 2013 pagi. Tiba-tiba, seorang lelaki mabuk naik ke gerbong.

Pria berusia 27 tahun itu memaksa korban melakukan hubungan seksual. Ia diduga hendak memerkosa dan bahkan membunuh korbannya.

Membela diri mati-matian, perawat tersebut berteriak minta tolong. Saat si penyerang turun di stasiun berikutnya, ia langsung ditangkap polisi kereta api.

Suster itu lalu menuju ke pos polisi untuk melapor, saat ia melihat pelaku, korban naik darah. Meski main hakim sendiri tak dibolehkan dalam hukum, para petugas bisa memahami sikap korban.

NDTV juga melaporkan, seharusnya ada petugas yang mengontrol setiap kereta di Mumbai. Namun, saat kejadian, petugas itu tak ada. Ia diduga ketinggalan kereta. Sanksi disiplin pun menanti.

Insiden yang tertangkap kamera CCTV di kantor polisi baru terungkap beberapa hari setelah 4 pria divonis mati atas kasus pemerkosaan sadis di dalam bus yang menimpa seorang mahasiswi kedokteran. Korban yang luka lahir batin akhirnya meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura.

Sementara, Hindustan Times mengabarkan, adik laki-laki korban berinisial J yang emosi mencoba menyerang pelaku di bawah umur yang hanya divonis 3 tahun. Teramat ringan!

"Terdakwa dihukum 3 tahun, tak sebanding dengan kejahatan yang ia lakukan. Dia harusnya digantung di sini," kata adik korban, berlinang air mata.

Kemarahan dan frustasi di kalangan perempuan India telah meningkat drastis menyusul sejumlah kekerasan seksual yang terjadi terhadap kaum hawa. Pemerintah dipaksa bertindak, melindungi perempuan.

Padahal, jangan lupa, India pernah dipimpin seorang ibu: Indira Gandhi. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini