Sukses

Presiden Assad: Suriah Siap Lawan Serangan AS

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan negaranya siap melawan serangan militer dari luar, termasuk Amerika Serikat.

Langkah Amerika Serikat untuk menyerang Suriah semakin dekat. Presiden Barack Obama menyatakan AS siap mengambil tindakan militer terhadap Suriah. Ia akan meminta persetujuan kongres untuk penyerangan tersebut. Obama meyakini Suriah telah melakukan serangan senjata kimia pada 21 Agustus dan menewaskan 1.429 orang.

Menanggapi hal itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan negaranya siap melawan serangan militer dari luar, termasuk Amerika Serikat.

"Suriah mampu menghadapi segala kemungkinan agresi militer dari luar, sebagaimana kita melawan serangan terorisme pemberontak di dalam negara kami," cetus Assad dalam lansiran Syrian Arab News Agency (SANA), yang dimuat News.com.au, Senin (2/9/2013).

Presiden yang telah menjabat sejak tahun 2000 itu pun menegaskan militernya akan terus menggapai kemenangan, siapapun lawannya. "Kami bakal gapai kemenangan menyusul kemenangan sebelumnya," ujar Assad.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad pun menanggapi langkah Obama untuk menyerang negaranya. "Obama jelas terlihat kebingungan, kecewa dan bingung saat berbicara (memutuskan langkah serangan) kemarin," tegasnya.

Menurut dia, Barat telah mendorong para pemberontak anti-pemerintah untuk menggunakan gas beracun. Barat juga menyalahkan pemerintah sebagai alasan untuk melancarkan tindakan campur tangan Barat.

"Kelompok teroris menggunakan gas sarin di sejumlah daerah di negara ini, dengan mendapat dorongan dari Amerika, Inggris, dan Prancis," ungkap Muqdad.

"Dorongan negara Barat ini harus dihentikan karena dengan membela para teroris ini, kelompok-kelompok ini akan segera mengarahkan persenjataan kimia terhadap rakyat Eropa."

Suriah Kuburan Para Penyerang

Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi sebelumnya menyatakan negerinya bakal menjadi 'kuburan para penyerang' apabila tentara negara asing ikut campur urusan negaranya. Ia juga menuduh pihak Barat telah mencari-cari alasan untuk melancarkan serangan.

Menurutnya, Suriah akan memberi kejutan kepada para penyerang, seperti yang terjadi pada perang Yom Kippur 1973, yaitu ketika pasukan Arab membuat Israel lengah, dan menjadi kuburan para penyerang.

"Ancaman kekuatan Barat penjajah tidak membuat kita takut, karena rakyat Suriah memiliki tekad, yaitu tidak akan tinggal diam jika dihina," kata Halqi seperti dikutip dari stasiun televisi pemerintah Suriah. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.