Sukses

[VIDEO] Pengamat: Ada Satu Cara Selesaikan Konflik Mesir

Bentrokan demi bentrokan terus terjadi di Mesir. Ada satu cara yang bisa ditempuh untuk selesaikan konflik ini. Apa itu?

Mesir kian membara. Setiap jam, dilaporkan jumlah korban tewas terus bertambah. Sampai kini telah lebih 330 orang tewas, sementara hampir 3.000 orang luka luka.  Pengamat menilai ada cara yang bisa menyeselesaikan konflik tersebut.

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (15/8/2013), kerusuhan di Mesir terus meluas. Bentrokan demi bentrokan terus terjadi. Perang saudara pun sulit terhenti. Daerah perang kini kian meluas seperti di Kota Suez Canal, Ismailia.

Militer menghujani warga dengan peluru dan gas air mata yang dibalas lemparan batu oleh warga. Kementerian kesehatan mencatat jumlah korban yang tewas telah lebih dari 330 orang dan hampir 3.000 lainnya luka-luka.

Wakil Presiden Mohammed el Baradei mengumumkan dirinya mengundurkan diri sebagai protes atas kekerasan yang dilakukan oleh militer. Ia merasa semakin sulit untuk menanggung beban tanggungjawab terhadap negara yang sedang dilanda perang saudara.

Sementara menurut pengamat Timur Tengah, Zuhairi Misrawi, ada salah satu  cara untuk menyeselesaikan permasalahan di Mesir. Yaitu, Ikhwanul Muslimin harus ikut peta masa depan Mesir yang digariskan militer dan pemerintah yang berkuasa saat ini.

Hingga kini gejolak militer di Mesir masih berlangsung. Situasi carut marut itu berawal dari ketidakpuasan kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Morsi yang kemudian mendapat dukungan dari militer.  Junta militer memberi ultimatum Morsi agar mampu menyeselesaikan masalah dengan  oposisi. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Morsi yang diberi dukungan penuh oleh Ikhwanul Muslimin.

Sementara Pemerintah Indonesia mengatakan, sejauh ini belum ada korban dari warga Indonesia. Pihaknya mengimbau WNI di Mesir untuk menjauhi lokasi kericuhan serta telah menyebarkan informasi hotline KBRI jika sesuatu terjadi pada WNI di Mesir.

Sementara itu di kawasan Bundaran HI, aksi demo dilakukan ratusan orang. Mereka mengutuk kekerasan yang terus terjadi di Mesir dan mendesak Pemerintah Indonesia menekan rezim militer untuk segera menghentikan aksi kekerasan. (Ali/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.