Sukses

Militer Pukul Mundur Pendukung Morsi, Ratusan Orang Diduga Tewas

Pasukan keamanan Mesir pun mulai bergerak untuk memukul mundur para demonstran tersebut.

Protes para pendukung Presiden Mesir Mohammed Morsi terhadap pemerintah kembali terjadi. Pasukan keamanan Mesir pun mulai bergerak untuk memukul mundur para demonstran tersebut.

Seperti dimuat BBC, Rabu (14/8/2013), para demonstran itu beraksi di basis mereka di Kairo. Bernyanyi, melambaikan bendera, dan menegakkan spanduk untuk memberikan dukungan mereka agar Morsi dikembalikan sebagai presiden.

Geram dengan aksi tersebut, akhirnya pasukan pemerintah pun mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka. Militer akan membubarkan aksi ribuan pendukung Morsi di 2 lokasi di Kairo, di Rabaa al-Adawiaya dan Alun-alun Nahda secara bertahap. Meski awalnya telah dilakukan pembujukan secara damai.

Karena jumlah pengunjuk rasa di alun-alun itu tak menyurut, militer pemerintah pun habis kesabaran.

Dalam aksi tersebut, diduga ada 200 orang yang tewas. Ikhwanul Muslimin menyebut 200 pendukung Morsi tewas dan lebih dari 8 ribu demonstran terluka. Tapi wakil kepala layanan darurat Mesir mengatakan hanya 5 pengunjuk rasa yang tewas dan 26 lainnya terluka.

Namun, menurut Al Jazeera, korban tewas sekitar 40 orang.

Pembubaran

Upaya pembubaran para pemrotes itu dilakukan setelah pukul 06.00 waktu setempat di kedua lokasi protes. Mereka semua dibubarkan dengan gas air mata.

Lalu pukul 08.45 waktu setempat, semua yang tersisa di Nahda hanyalah tenda-tenda rusak para demonstran. Sementara para penghuninya telah diamankan militer pemerintah, dan sebagian melarikan diri.

"Lokasi itu benar-benar diserang, banyak orang terluka dalam penyerangan tersebut," ujar Hassan Al Qabana, seorang pekerja di media center yang didirikan di Rabaa.

Dalam aksi pukul mundur itu, polisi anti-huru-hara dikerahkan dengan kekuatan penuh untuk mengawal para demonstran pergi.

Menurut informasi dari Kementerian Dalam Negeri setempat, lebih dari 200 orang ditangkap dalam kondisi bersenjata dan memiliki amunisi.

Suasana pemukulan mundur itu sangat mencekam, gumpalan hitam besar asap mengepul ke langit akibat kebakaran di dekat pengunjuk rasa.

Banyak wanita dan pria besama anak-anak mereka pergi, dengan masker penghalau gas air mata di wajah mereka.

Aksi militer pemerintah sempat dihalau sekelompok pengunjuk rasa, namun mereka gagal. Akhirnya pemimpin protes itu berdiri di tempat tinggi dengan mikrofon. Kerumunan pendukung Morsi pun mengangkat tangan dan melambaikan bendera Mesir sebagai tanda perdamaian. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini