Sukses

Dulu Di-bully, Kini Mereka Jadi Orang Sukses: Ayo Move On!

Untuk para korban bullying yang kini sedang menderita dan merasa sekolah bak neraka: move on!

Pernah diejek dan di-bully oleh teman-teman di sekolah? Itu pernah menjadi isu terbesar dalam hidup wanita bernama Merilee Allred dan 7 orang lainnya. Namun, sekarang tidak lagi. Mereka adalah bukti, meski pernah menjadi korban bullying, bukan berarti tak bisa melanjutkan hidup.

Kini mereka bisa melaluinya, bahkan memiliki karir hebat, bisa bepergian ke luar negeri. Dan yang paling penting, belajar untuk mencintai diri sendiri.

Tentu saja awalnya semuanya menyakitkan. Kutu buku, berkawat gigi, atau gaya yang dinilai tak trendi sering menjadi bahan empuk untuk di-bully.

Alih-alih memendam luka batinnya di masa lalu, Merilee berusaha mengeluarkan emosi itu. Bahkan, mempunyai ide konyol untuk memotret dirinya dan ketujuh orang lainnya yang pernah mengalami hal serupa.

Mereka yang sudah tumbuh dewasa diminta berfoto bersama foto masa lalunya dalam proyek bernama Awkward Years Project.

Dulunya, Merliee diejek sebagai 'Queen of the Nerds' atau ratunya kutu buku. Ia merasa selalu salah jika melakukan sesuatu hingga ia kesulitan mencari teman. Namun, ia berusaha melihat sisi positifnya.

Ia yang dulu rendah diri lambat laun bisa menjadi mencintai diri sendiri hingga bisa menginspirasi orang lain. Kini wanita itu sukses menjadi desainer grafis dan fotografer.

"Pernah mendengar kisah orang gemuk menjadi kurus? Meski sekarang sudah kurus, mereka tetap punya 'mental gemuk'," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Jumat (26/7/2013). "Aku juga punya masalah yang mirip."

Merliee ingin dirinya bisa berubah menjadi lebih baik lagi dengan proyek ini. "Aku ingin membandingkan fotoku yang dulu dengan yang sekarang. Aku bisa merasakan perubahan yang besar dengan menggenggam potret diriku saat kelas 5 SD."

Sosok kedua, Autumn juga pernah diejek karena ia pernah menggunakan penyangga kaki saat di sekolah. Ejekan teman-temannya digunakan sebagai inspirasi untuk menikmati hidup juga tetap menjadi dirinya sendiri.

Ia juga percaya, hidup bahagia itu bukan berasal dari pakaian dari desainer ternama atau gaya rambut yang terlihat mewah.

Beberapa dari mereka yang difoto bahkan bisa menertawakan pengalaman mereka. Gina, misalnya, wanita yang berpose dengan 3 lembar foto sekaligus. Gina mengatakan, saking jeleknya, tak ada yang mau menaruh fotonya di bingkai. Jadi fotonya masih utuh.

Atau, seperti adik Merliee, Martie. Dulu, ia tak punya teman. Namun, setelah masa-masa sulit itu lewat, ia tetap menjadi dirinya sendiri hingga bisa mendapatkan teman yang sejati. Martie yang pernah diejek karena penampilannya, sekarang ia keliling dunia untuk melakukan pemotretan sebagai model.

Tak hanya para siswi. Di masa lalunya,  Mark ini juga selalu jadi target olok-olok. Kini Mark sukses dengan pekerjaan sebagai chef juga fotografer.

Sementara Daisy, korban bullying yang jadi wartawan menjelaskan, anak-anak yang di-bully tetap memendam luka dalam hatinya, saat tumbuh dewasa.

"Semakin tua aku sadar tak ada gunanya mengingat luka itu. Lebih baik menumbuhkan rasa kebanggaan, kalau aku juga bisa berubah menjadi lebih baik," kata Daisy yang kini berprofesi sebagai manajer komunikasi dan penulis.

Jadi, untuk para korban bullying yang kini sedang menderita dan merasa sekolah bak neraka: move on! (Ein/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.