Sukses

Tak Mau Dicerai, Pria Getok Istri Pakai Patung Gajah Hingga Tewas

Akibat tindakan brutalnya itu, ia pun terancam dijerat hukuman penjara seumur hidup atau paling sedikit 16 tahun.

Tak mau dicerai, pria India bernama Devendra Singh (33) menggetok istrinya, Charlotte Smith dengan patung gajah hiasan dari kayu hingga tewas. Akibat tindakan brutalnya itu, ia pun terancam dijerat hukuman penjara seumur hidup atau paling sedikit 16 tahun.

"Dia memukul dan membanting tulang tengkoraknya berkali-kali, ketika istrinya meminta cerai," ungkap Olaf Biedrzycki, seorang ahli patologi yang ikut dalam persidangan 5 hari Davendra seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (26/6/2013).

Olaf Biedrzycki menjelaskan, cedera yang dialami Charlotte merupakan yang terburuk yang pernah dilihatnya selama 20 tahun berkarir.

"Ada banyak sekali patah tulang bagian depan tengkorak, dan aku bisa merasakan banyak patah tulang pada wajah. Tingkat kekuatan yang digunakan untuk menimbulkan cedera bersifat ekstrem," tutur Olaf.

"Ini adalah salah satu kasus cedera kepala yang paling parah yang pernah saya temui," tambahnya.

Senada dengan Olaf, Inspektur Detektif Glyn Pattinson yang memimpin penyelidikan Kepolisian Staffordshire pun menyatakan aksi Davendra sangat brutal.

"Tidak ada keraguan bahwa serangan Davendra brutal dan berkelanjutan," jelas Glyn.

Kabur

Berdasarkan hasil penyelidikan Glyn, Davendra pun meninggalkan mayat istrinya begitu saja tergeletak di lantai setelah menggetoknya hingga tewas. Davendra pun diketahui melemparkan bukti -- termasuk patung gajah kayu seberat 1,8 kg -- dari pagar kebun rumahnya ke lapangan di dekatnya di Leek, Staffordshire, Inggris sebelum kabur.
 
Davendra kemudian kabur ke London, tetapi ia menggunakan kartu SIM istrinya ke telepon genggam miliknya. Ia berpura-pura menjadi istrinya, dengan mengirim pesan teks untuk meyakinkan keluarga dan teman-teman bahwa keadaan istrinya baik-baik saja.

Merasa ada yang aneh, keluarganya pun berkunjung ke Staffordshire dan menemukan mayat Charlotte 3 hari setelah ditinggal Davendra pada September 2012.

Pelarian Davendra tak berlangsung lama, ia kemudian menyerahkan diri ke polisi dan mengaku membunuh istrinya. Tetapi ia membantah pembunuhan itu dilakukan karena dirinya kehilangan kendali.

Tak Tahu Diri

Charlotte yang bekerja sebagai manajer kesehatan dan keselamatan, bertemu Davendra ketika liburan keluarga ke Goa pada tahun 2008. Mereka memutuskan untuk menikah pada bulan Desember 2010. Setelah menunggu visa, Davendra pun pindah dari India ke Inggris.

Seperti kacang lupa pada kulitnya alias tak tahu diri, Davendra yang pernah berjuang untuk mencari pekerjaan pun sempat dibantu oleh keluarga Charlotte. Ia bahkan diberikan sebuah toko di pusat kota untuk dikelola.

Tetapi jaksa mengatakan, pada musim panas lalu hubungan pernikahan mereka gagal. Davendra menjadi seorang pemabuk dan pemarah.

4 Bulan sebelum nyawanya dihabisi Davendra, Charlotte yang dikenal sebagai Charlie pernah bercerita kepada rekan kerjanya bahwa suaminya suka mencekiknya ketika bertengkar.

Tak Setimpal

Meski Davendra telah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya dan terancam dijerat hukuman penjara seumur hidup, namun orangtua Charlotte yakni Irene Cork dan Peter Smith masih tetap tak terima dan merasa hukuman itu tak setimpal.

"Tidak peduli berapa lama hukuman yang dijalani Davendra, tetap tidak akan mengompensasi kehilangan yang kami alami," ujar mereka sedih.

"Beberapa tahun dari sekarang, dia akan bebas dari penjara dan bebas untuk melanjutkan hidupnya. Sementara Charlie, tidak ada yang bisa dilakukannya. Kehilangan Charlie akan terus membuat duka bagi kami, selama sisa hidup kami," pungkas kedua orang tua Charlie. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini