Sukses

Ditemukan! Kuburan Massal Warga Palestina di Tel Aviv, Israel

Enam kuburan massal berisi ratusan jasad terkuak dari sebuah lubang kecil. Korban Perang Arab-Israel 1948.

Masih ditemukan bekas-bekas penderitaan akibat Perang Arab-Israel yang berkobar tahun 1948 lalu -- yang memuluskan jalan bagi terbentuknya negeri zionis. Yakni, sebuah kuburan massal.

Lubang kecil yang terbentuk di area pemakaman Distrik Jaffa, Tel Aviv menguak keberadaannya. "Kami menemukan enam kuburan massal, dua di antaranya sudah kami gali," kata peneliti dan sejarawan, Mahmoud Obeid seperti dimuat Daily Mail, Jumat 31 Mei 2013.

"Diperkirakan ada 200 jasad di dalamnya, belum lagi jasad-jasad tak dikenal yang juga dimakamkan di sini." Dan entah berapa yang ada di 4 kuburan yang belum dibuka.

Kuburan massal diisi jasad manusia dari berbagai usia, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua. "Beberapa di antaranya ditemukan memiliki tanda-tanda kekerasan," tambah Mahmoud.

Seorang pengurus pemakaman mengatakan, temuan mengerikan tersebut didapat saat pekerja melakukan renovasi.





Hal ikhwal terkait misteri kuburan massal itu akhirnya terkuak dari pengakuan seorang nelayan di Jaffa, Atar Zeinab (80).

Ia menuturkan, kala masih remaja, selama bulan-bulan terakhir peperangan, ia membantu mengumpulkan jasad orang Arab di area selatan kota. Menguburkan mereka secara tergesa-gesa.

"Aku membawa sekitar 60 jasad selama periode 3 sampai 4 bulan," kata dia seperti dimuat Al Arabiya, Jumat 31 Mei 2013. "Saat itu kami biasa menjumpai jasad bergelimpangan di jalanan. Dan kebanyakan kami tak tahu siapa mereka.

Segalanya serba darurat saat itu. Di tengah desingan peluru dan ledakan granat yang bisa membunuh sewaktu-waktu, jasad-jasad itu ditumpuk, dimakamkan dengan kondisi seadanya. Tak dimandikan, apalagi dikafan. Salat jenazah juga tak sempat dilakukan. Bertentangan dengan ketentuan pemakaman secara Islam.

"Kami membawa jasad-jasad itu pagi dan malam hari," tambah dia. "Kami menempatkan perempuan, anak-anak, dan pria di tempat yang sama. Tak ada yang mendoakan mereka saat itu."

Jaffa sebelumnya adalah wilayah di Palestina. Sebagian besar penduduk keturunan Arabnya eksodus ketika kota itu jatuh ke tangan tentara Israel.

Sekitar 760 ribu warga Palestina melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam apa yang mereka sebut sebagai "nakba" atau "bencana". Sebaliknya, pertempuran tahun 1948 itu dielu-elukan Israel sebagai "Perang Kemerdekaan."

Pada tahun 1950 , Jaffa dimasukkan menjadi bagian kota Tel Aviv. Saat ini ia memiliki populasi campuran Arab dan Yahudi. (Ein/Ary)







 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.