Sukses

Ekstrem! Latihan Astronot: 12 Hari di Dasar Laut, Seminggu di Gua

Untuk menjalani misi 6 bulan mengorbit di ketinggian 230 mil atau 370 kilometer di atas Bumi, ia harus menjalani latihan ekstrem.

Bukan hal mudah mewujudkan mimpi menjadi astronot, mengemban misi penting di angkasa luar. Seperti yang dialami Tim Peake, astronot pertama Inggris dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Untuk menjalani misi 6 bulan mengorbit di ketinggian 230 mil atau 370 kilometer di atas Bumi, ia harus menjalani latihan ekstrem. Termasuk tinggal seminggu di gua bawah tanah dan 12 hari di dasar laut.

Ia juga harus menjalani pelatihan terbang di kondisi hampa udara yang bisa bikim perut mulas. Juga belajar Bahasa Rusia dalam waktu singkat untuk berkomunikasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Tak cuma itu, Tim juga mengaku ia mungkin akan mengambil kelas didgeridoo, instrumen tiup yang biasa digunakan penduduk asli Australia.

Mantan pilot tes dari Chichester, West Sussex itu mengaku tak khawatir soal peluncurannya ke angkasa luar, yang bakal dilakukan dari Kazakhstan, menggunakan Pesawat Soyuz Rusia pada November 2015. Sebab, momentum itu kalah bahaya dari pekerjaan lamanya.

"Kupikir, karir masa depanku mungkin jauh lebih aman daripada pekerjaanku sebelumnya. Aku telah melakukan beberapa tes penerbangan berisiko tinggi. Aku tidak terlalu khawatir," kata dia seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (21/5/2013).

Meski demikian, pria 41 tahun itu mengaku sensasinya harap-harap cemas bisa ke luar angkasa bercampur dengan kekhawatiran meninggalkan istrinya, Rebecca dan dua putranya dalam waktu lama.



Mayor Tim Peake, dipilih oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dari 8.000 kandidat. Ia telah bertugas selama 18 tahun di Angkatan Darat Inggris. Pernah berugas di Bosia, Irlandia Utara, dan Afghanistan.

Termasuk jasanya adalah memperkenalkan helikopter Apache ke angkatan darat, setelah menerbangkan mereka di AS. Setelah meninggalkan Angkatan Darat pada tahun 2009, ia menjadi pilot tes helikopter untuk AgustaWestland.

Dalam konferensi pers, Tim menggambarkan proses latihan 14 bulan yang ia gambarkan "aneh". Termasuk seminggu terisolasi dalam gua di Sardinia, untuk mempersiapkannya dalam kondisi hidup dengan privasi dan peralatan amat terbatas.

Juga menjalani 12 hari dalam laboratorium yang terletak di dasar laut sedalam 65 kaki atau 19 meter dekat Key Largo, Florida. Mempersiapkan kondisi nyata di angkasa luar, di mana 6 astronot dan kosmonot akan berbagi ruang seluas ukuran jet Boeing 747-400.

Tim juga melengkapi dengan pengalaman tanpa bobot di pesawat khusus, sehingga orang dan benda-benda di dekatnya bisa melayang.

Mayor Tim Peake mengaku mimpinya adalah menjejakkan kaki ke Mars. Tapi itu mungkin tak bakal tercapai. "Saya harap itu bisa tercapai oleh generasi muda di masa depan, yang terinspirasi dengan misi ini," kata dia.

Ia berharap, sesama pilot Apache, Pangeran Harry bisa mengikuti langkahnya di masa depan. "Aku yakin dia akan jadi astronot hebat. Aku berdoa dia bisa ke luar angkasa."

Tim juga berharap akan bisa meneruskan tradisi yang dimuali astronot Kanada, Chris Hadfield yang rajin memperbarui kemajuan misinya dalam Twitter. "Tapi aku tak akan bernyayi seperti dia," kata Tim. Meski demikian, ia akan membawa serta alat musik didgeridoo. "Seorang teman menawarkan diri untuk melatihku," kata dia.

Mayor Tim Peake adalah warga Inggris pertama yang ke luar angkasa sebagai wakil negara. Sebelumnya, Helen Sharman, warga Inggris pertama yang ke luar angkasa di tahun 1991, ke luar angkasa dengan dana privat. Ia punya dua kewarganegaraan.

Tak ayal, Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan, ini adalah momentum bagi Inggris, bukan hanya untuk Tim Peake. "Aku yakin, dia akan membuat kita bangga." (Ein/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini