Sukses

Bye..Bye Langsing! Gadis India Ingin Berisi Bak Bintang Bollywood

Era tubuh langsing dan kurus telah berakhir di India. Kaum hawa bahkan rela menempuh cara berbahaya demi membuat tubuh lebih berisi.

Bintang Bollywood sekaigus mantan Miss World, Aishwarya Rai -- yang selalu masuk daftar perempuan paling cantik dunia, dihujani kritik tahun lalu, karena dianggap gagal mengembalikan postur tubuhnya yang mengembang setelah melahirkan anak pertamanya.

Artis berusia 39 tahun itu jadi bulan-bulanan setelah video yang menunjukkan tubuhnya yang jauh dari kurus diunggah di YouTube. "Dia adalah artis Bollywood dan adalah tugasnya untuk tampil menarik dan sehat," kata salah seorang komentator di Youtube, seperti dimuat Daily Mail (6/5/2013).

"Ia harus belajar dari orang-orang seperti Victoria Beckham yang mengembalikan tubuhnya ke ukuran nol, hanya beberapa minggu setelah melahirkan," kata komentator lain.

Namun, komentar yang berseliweran di jagad maya, tak merepresentasikan kenyataan di India. Saat ini, kaum hawa di India justru berniat meniru bentuk tubuh Aishwarya Rai yang berisi, dengan lekukan yang dianggap seksi. Artis lain yang bentuk tubuhnya jadi rujukan adalah Vidya Balan dan Sonakshi Sinha.

Seperti sejumlah perempuan yang mati-matian berdiet, sebagian perempuan India bahkan memilih langkah instan yang penuh bahaya. Misalnya menelan pil untuk menggemukkan badan berbasis steroid, demi menambah bobot tubuhnya. Dokter memperingatkan, pil tersebut bisa menimbulkan kerusakan liver dan ginjal, osteoporosisi, dan bahkan hilangnya penglihatan.

Sementara, salah satu konsultan spesialis ginjal kepada Sunday Times mengatakan, pengaruh selebritis pada gadis-gadis muda sangat kuat. "Para gadis ingin nampak lebih feminin dan berisi di tempat-tempat spesifik," kata Sanjeev Bagai.

Di waktu bersamaan, tekanan dari para suami agar istri mereka tampil "menggairahkan", membuat para  perempuan mengonsumsi  Practin, antihistamin yang merangsang nafsu makan, yang berharga murah, 19 rupee atau Rp 3.400 untuk 10 pil. Juga Betnesol, kortikosteroid untuk alergi yang dapat menaikkan berat badan.

Padahal, kedua obat itu mengandung efek samping berbahaya. Practin bisa menyebabkan gagal liver, penyakit kuning, mual dan halusinasi. Sementara Betnesol bisa memicu osteoporosis, depresi dan pikiran untuk bunuh diri, glaukoma, dan pembekuan darah.

Fenomena ini juga menjadi sorotan "Vogue" edisi India. Dalam editorialnya, majalah perempuan itu membahas bagaimana "era kurus dan langsing" telah berakhir. Dan India sedang merayakan potongan tubuh berisi -- simbol kecantikan yang juga diagungkan era Renaissance.

Sebuah fenonema yang kembali menguatkan bukti bahwa definisi kecantikan modern adalah hasil dari konstruksi sosial, juga campur tangan pasar. (Ein)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini