Sukses

AS: Bentrokan Anggota Dewan Venezuela Sangat Tidak Pantas!

Anggota partai oposisi dan pemerintah Venezuela saling pukul. Masing-masing pihak menuduh satu sama lain lawannya telah memulai kerusuhan.

Bentrokan fisik terjadi di parlemen Venezuela. Sejumlah anggota dewan legislatif adu jotos atas ketegangan hasil pemilihan presiden. Anggota partai oposisi dan pemerintah saling pukul selama perkelahian tersebut. Masing-masing pihak menuduh satu sama lain lawannya telah memulai kerusuhan.

Pemerintah Amerika Serikat mengutuk bentrokan fisik yang terjadi pada Selasa 30 April 2013, waktu setempat itu. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell menyatakan prihatin dan menggambarkan kerusuhan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh para anggota dewan.

"Kami sangat prihatin sekali oleh kerusuhan yang terjadi. Saya sampaikan sejelas-jelasnya bahwa kerusuhan tersebut tidak menunjukkan demokrasi dan tidak patut di dalam majelis nasional," kata Patrick Ventrell dalam satu taklimat, yang dimuat Xinhua, Kamis (2/5/2013)

Dewan Pemilihan Umum Nasional Venezuela (CNE) pada 15 April secara resmi mengumumkan Nicolas Maduro sebagai presiden terpilih untuk masa jabatan 2013-2019, setelah mengonfirmasi kemenangannya dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan sehari sebelumnya.

Namun pihak Henriqu Capriles, calon presiden dari koalisi oposisi memprotes adanya kecurangan dalam pemilu. CNE pun menolak tudingan itu. Hingga pada akhirnya Maduro yang merupakan mantan sopir bus itu diambil sumpahnya sebagai Presiden baru Venezuela pada 19 April.

Karenanya, AS yang belum mengakui secara terbuka bahwa Maduro adalah Presiden baru Venezuela, mengusulkan penghitungan-ulang kertas suara. CNE pun pada Senin 29 April memulai pengulangan penghitungan sebagian kertas suara dalam pemilihan presiden.

"Untuk menghimpun kepercayaan yang lebih besar mengenai hasil penghitungan suara, kami kira baik bagi semua lembaga Venezuela dan buat rakyat Venezuela untuk melakukan itu dan memeriksa penyimpangan," saran Ventrell. (Riz)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini