Sukses

Ditemukan! DNA Perempuan Misterius di Serpihan Bom Boston

Material genetika itu ditemukan di setidaknya satu dari dua bahan peledak panci presto yang digunakan para bomber.

Hanya dua orang yang selama ini diduga sebagai pelaku bom Boston: Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev. Namun, FBI menemukan DNA perempuan setidaknya di satu dari dua bahan peledak yang digunakan para bomber.

Belum jelas siapa dia. Namun, keberadaan material genetika itu tidak lantas berarti ada perempuan yang membantu membuat bom berwadah panci presto itu. Demikian diungkap salah satu pejabat keamanan, seperti dimuat News.com.au, Selasa (30/4/2013).

Material genetika itu bisa jadi milik perempuan yang ada di ruangan di mana bom itu dirakit. Atau kasir toko tertentu di mana salah satu bagian untuk merakit bom dibeli.

Apapun, hasil tes tersebut mendorong para penyidik untuk melihat kemungkinan ada perempuan yang melakukan kontak dengan dua terduga bomber.

Karena itulah, para penyidik mengumpulkan sampe DNA dari sejumlah perempuan yang diketahui dekat dengan keduanya.

Senin kemarin, para penyidik mengunjungi Rhode Island, ke rumah keluarga Katherine Russell, janda Tamerlan Tsarnaev -- yang tewas ditembak polisi 19 April 2013 lalu. Untuk mengambil sampel DNA-nya.

Misha Bantah Cuci Otak Bomber

Kabar temuan DNA muncul bertepatan dengan munculnya seseorang yang selama ini diduga mencuci otak duo bomber.

Misha, yang nama aslinya Mikhail Allakhverdov, akhirnya buka suara. Ia mengaku sudah dimintai keterangan FBI, dan berkomitmen berkerja sama.

"Aku bekerja sama penuh dengan FBI. Aku menyerahkan komputer, telepon genggamku, semuanya. Aku hanya ingin membuktikan aku tak melakukan apapun. Dan mereka mengatakan, akan mengembalikannya padaku," kata dia. Misha alias Allakhverdov, juga membantah ia seorang "guru".

Misha mengaku sebagai seorang mualaf dan tak mengenal Tamerlan, sampai keduanya bertemu tahun 2009 lalu di Boston.

"Aku bukan gurunya. Jika benar aku gurunya, aku akan memastikan Tamerlan tak melakukan tindakan seperti ini," tambah dia. Pria 39 tahun itu adalah keturunan Armenia-Ukraina.

Ia juga membantah bertemu keluarga Tamerlan. Sementara, juru bicara FBI di Boston mengatakan, belum ada bukti pria yang akrab dipanggil Misha itu terkait dengan bom Boston. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini