Sukses

FBI Buru Pelatih Duo Bersaudara Bomber Boston

Orang yang diburu FBI tersebut diduga melatih duo bersaudara bomber Boston, Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev.

Badan Investigasi Amerika Serikat (FBI) tengah memburu orang ketiga yang diduga terlibat ledakan bom Boston. Orang tersebut diduga melatih duo bersaudara bomber Boston, Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev.

"FBI tengah menginvestigasi dan mencari tahu di Amerika Serikat dan Rusia apakah 2 tersangka bom Boston menerima pelatihan yang mengendalikan mereka melakukan serangan," ujar Ketua Badan Keamanan AS Michael McCaul, seperti dimuat News.com.au, Senin (29/4/2013).

Sebelumnya, pejabat keamanan AS yang tak disebutkan namanya mengungkapkan, Rusia pernah menyadap percakapan salah satu dari duo bersaudara bomber Boston dengan ibunda mereka. Disebutkan pelaku dan ibunya sedang membicarakan rencana "jihad".

"Dari perangkat ledakan yang canggih seperti ini, diduga kuat mereka ikut jaringan teroris di Pakistan dan Afghanistan. Dan ada orang yang melatih mereka," tutur McCaul.

"Kami masih mencari apakah yang sedang dicari dan kelompoknya ini berada di Chechnya atau di Amerika," sambung dia.

McCaul menegaskan, pihaknya dan FBI serius untuk menyelidiki segala misteri bom Boston. Sebab ia yakin pelaku terikat dengan kelompok besar yang jaringannya luas di AS dan luar AS.

"Dalam fokus kami dan FBI, ini adalah pertanyaan besar. Mereka bisa jadi terlibat kelompok besar. Dan saya yakin semua orang setuju bila pelaku dilatih," jelas McCaul.

Meski demikian, hingga saat ini, belum ada bukti duo bersaudara bomber Boston mendapat pelatihan dari suatu kelompok. "Tidak ada bukti bahwa keduanya adalah bagian dari jaringan besar," ucap Senator Claire McCaskill.

Bom rakitan seperti yang digunakan Tsarnaev bersaudara disebut-sebut mirip dengan bom yang digunakan Afghanistan, India dan Pakistan. Bahkan kelompok Al Qaeda di Yaman pernah mempublikasikan petunjukan online untuk merakit bom.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.