Sukses

2 Siswa Indonesia Ukir Prestasi di Rusia

Dua siswa Indonesia unjuk gigi menampilkan prestasinya bersama ratusan pelajar lain di Moscow, Rusia dalam acara International Model United Nations 2013.

Dua siswa Indonesia unjuk gigi menampilkan prestasinya bersama ratusan pelajar lain di Moscow dalam acara International Model United Nations 2013. Mereka adalah Gilang Al Ghifari Lukman atau Gilang dari MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang dan Lestari Noorikawati Anggraeni atau Raeni dari Sekolah Indonesia Moskow.

Dalam acara yang diadakan Institut Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) itu, Gilang berhasil menyabet penghargaan sebagai peserta terbaik di 2nd Committee General Assembly,

"Gilang menyabet peserta terbaik," kata Sekretaris III KBRI Moskow Pratomo Adi Nugroho di London, Minggu (28/4/2013).

Dijelaskan dia, seminar yang merupakan ajang pertemuan bergengsi bagi pelajar seluruh dunia dan berlangsung sejak 1997 itu diikuti sekitar 606 pelajar dari 65 negara. Indonesia diwakili Gilang dan Raeni.

Gilang saat ini sedang menempuh pendidikan di kelas 10 (1 SMA) di MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang yang hadir bersama guru pendampingnya, Ahmad Imam dari MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang.

Sementara itu, Raeni, siswa kelas 11 (2 SMA) jurusan IPA, Sekolah Indonesia Moskow ini ambil bagian dalam simulasi sidang Internasional layaknya yang dilakukan anggota PBB. Raeni, panggilan akrabnya merupakan wakil Indonesia yang mengikuti seleksi dalam bahasa Rusia.

Dalam pertemuan tersebut Gilang mengikuti seminar di 2nd CommitteeáGeneral Assembly. Sedangkan Raeni berada di divisi General Assembly yang merupakan divisi tertinggi di PBB.

Dubes RI Moskow Djauhari Oratmangun menyambut baik keikutsertaan Gilang dan Raeni dalam ajang bergengsi tersebut. Dia menjelaskan, sebelum Moscow International Model United Nations (MIMUN) 2013 dimulai, Dubes meminta seorang diplomat di KBRI Moskow memberikan pelatihan tata cara mengikuti sidang PBB.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai hubungan internasional dan peranan PBB melalui simulasi sidang-sidang multilateral yang diikuti," ujar Djauhari yang telah bekerja relatif cukup lama di perwakilan Indonesia di PBB.

Walaupun berada dalam divisi yang berbeda, kata Djauhari, mereka berdua tetap membuat nama Indonesia berkibar di seminar yang menjadi impian pelajar-pelajar dari berbagai belahan dunia itu.

Gilang menyampaikan keinginan kuatnya untuk mejadi seorang diplomat yang dapat membuat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain menjadi lebih maju. Berangkat dari latar belakang tersebut, dia memutuskan untuk mengikuti MIMUN 2013.

Menurut Gilang, awalnya ia mencari informasi mengenai kegiatan internasional, dan menemukan MIMUN 2013, lantas dirinya pun langsung mendaftarkan diri. Usai mengikuti kegiatan MIMUN 2013, Gilang menyempatkan diri mengunjungi Kota Saint Petersburg.

"Saya mengikuti seleksi untuk dapat masuk ke divisi Dewan Keamanan PBB, namun gagal. Dan mencoba lagi mengikuti seleksi, dan akhirnya di terima di divisi Ekonomi dan Finansial PBB," beber Gilang.

Sementara Raeni yang fasih berbahasa Rusia ini membuat esai tentang Penyelesaian Konflik secara Damai Tanpa Sengketa, dengan mengambil isu Korea Utara dan Korea Selatan. (Ant/Riz)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.