Sukses

Malaysia-Sulu Terus Bertempur, 107 'Teroris' Ditangkap

Bentrokan kembali terjadi di Tanjung Batu, Sabah, selama 4 kali.

Kontak senjata militer Malaysia dan pasukan loyalis Kesultanan Sulu Filipina masih berlanjut. Bentrokan kembali terjadi di Tanjung Batu, Sabah, selama 4 kali. Hingga saat ini, terhitung sebanyak 107 orang terduga teroris telah ditangkap.

Kepala Kepolisian Sabah Hamza Taib menyatakan, pertempuran militer Malaysia dengan gerilyawan Sulu terjadi 4 kali, mulai Selasa 19 Maret 2013, pukul 08.05 hingga Rabu (20/3/2013) pukul 05.00 waktu setempat.

"Tiga orang terduga teroris Sulu kami tangkap," kata Hamza dalam konferensi pers di Felda Sahabat, seperti dilansir The Borneo Post, Rabu (20/3/2013).

Dengan ditangkapnya 3 orang tersebut, kata Hamza, terhitung sudah ada 107 orang terduga teroris Sulu yang dibekuk. "Mereka semua akan didakwa di pengadilan segera," ucapnya.

Hamza berharap, pasukan keamanan Malaysia segera merampungkan tugasnya untuk melakukan 'operasi pembersihan' terhadap militan Sulu. Menurutnya, Malaysia menduga masih ada sekitar 50 orang yang bercokol di Sabah.

Sementara itu, Komandan Militer Malaysia Mayor Jenderal Ahmad Zaki Mokhtar menyatakan, pihaknya telah mengerahkan 12 mobil militer lapis baja untuk membabat habis loyalis Sulu.

"Sebanyak 241 orang lainnya juga telah ditahan karena telah memasuki zona merah dari operasi keamanan dan pelanggaran lainnya," ujar Zaki.

Taktik Gerilya

Meski punya pengalaman dalam perang di Filipina Selatan sejak 1899, taktik gerilya yang digunakan pasukan loyalis Sultan Sulu, Jamalul Kiram III dianggap ketinggalan zaman oleh militer Malaysia.

Sebaliknya, Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM) yang menggunakan taktik gerilya saat menghadapi ancaman komunis antara tahun 1984 dan 1989, mengklaim sukses mengatasi pasukan Sulu yang diberi cap 'teroris' oleh aparat negeri jiran.

"Taktik gerilya yang digunakan para 'teroris' yang saat ini menduduki Tanjung Batu tidak sepadan dengan taktik pasukan keamanan kami. Buktinya, 62 dari mereka ditembak mati," kata komandan lapangan Angkatan Darat Malaysia, Letnan Jenderal Zulkiple Kassim, seperti dimuat kantor berita Malaysia, Bernama, Selasa 19 Maret.

Taktik ATM, dia menambahkan, terus ditingkatkan dan dibuat makin efisien melalui pelatihan dan dukungan aset tambahan, untuk memastikan kedaulatan nasional terlindungi.

"Kami satu-satunya negara di dunia yang menang melawan komunis menggunakan taktik gerilya," klaim Letjen Zulkiple. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.