Sukses

Sulu Siap Lanjutkan Perang, Presiden Filipina Serukan Damai

Menurut Presiden Filipina Benigno Aquino III, langkah diplomatis lebih baik daripada mengerahkan kekuatan militer.

Konflik memperebutkan wilayah Sabah antara pemerintah Malaysia dan pasukan loyalis Kesultanan Sulu masih memanas. Bahkan Sultan Sulu Jamalul Kiram III menyerukan pasukannya untuk melancarkan perang gerilya melawan Malaysia.

Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Presiden Filipina Benigno Aquino III. Presiden yang akrab disapa P-Noy ini menyerukan jalan damai kepada kedua belah pihak dalam menyelesaikan sengketa Sabah. Menurutnya, langkah diplomatis lebih baik daripada mengerahkan kekuatan militer.

"Jika masalah ini dihadapi dengan kekerasan dan dihadapi dengan terburu-buru, masalah tersebut bakal lebih besar. Kita perlu diskusi serius dan mendalam untuk menyelesaikan semuanya," seru P-Noy di Manila seperti dikutip Philippine Daily Inquirer, Selasa (19/3/2013).

Menurut Presiden ke-15 Filipina ini, bersikap sabar dan penuh pertimbangan bijak bukanlah langkah yang pengecut. "Justru ini merupakan keberanian sejati untuk menyelesaikan konflik," ujar P-Noy.

P-Noy pun mengaku sangat paham bahwa Malaysia tidak akan begitu saja melepaskan Sabah. Sebab wilayah yang terletak di Kalimantan Utara itu telah dikuasai Negeri Jiran. Apalagi, penduduk Sabah sebagian besar mengakui tempat tinggal mereka sebagai wilayah kedaulatan Malaysia.

“Bisakah Perdana Menteri Malaysia melepas Sabah begitu saja setelah sekian lama wilayah itu berada di bawah kuasa mereka?” tanya Aquino.

Malaysia Siap Hadapi Tantangan Gerilya Sulu

Seruan Presiden Filipina ini diputuskan karena kondisi konflik semakin memanas. Sultan Sulu Jamalul Kiram III mengancam akan melancarkan perang gerilya, serta mencabut upayanya untuk melakukan gencatan senjata.

"Mereka semua (pasukan kami) sudah berada di kampung halamannya (Sabah), mengapa harus kembali?" cetus Kiram.

Malaysia tak gentar. Kepala Kepolisian Sabah Datuk Hamza Taib menegaskan pasukannya tidak akan gentar atas peringatan Sultan Sulu.

"Jamalul Kiram boleh bilang apa saja, sesuka dia. Kita akan berjuang habis-habisan untuk menggempur kalian pergi dari Sabah," tegas Hamza, seperti dilansir The Star, Selasa (19/3/2013). (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini