Sukses

'Perang' Sabah Kembali Pecah, Malaysia Tembak Mati Loyalis Sulu

'Perang' senjata api kembali terjadi di wilayah Kg Tanjung Batu, Lahad Datu, Sabah.

Setelah 4 hari mereda, kontak senjata antara militer Malaysia dan pasukan loyalis Kesultanan Sulu Filipina kembali pecah. 'Perang' senjata api kembali terjadi di wilayah Kg Tanjung Batu, Lahad Datu, Sabah. 1 Pasukan Sulu tewas tertembak militer Malaysia.

"Pasukan kami tembak militan Sulu pada sekitar pukul 10.15 di Tanjung Batu," kata Letnan Jenderal Angkatan Darat Malaysia Datuk Seri Zulkiple Kassim, seperti dilansir media Malaysia The Star, Minggu (17/3/2013).

Menurut dia, tidak ada korban pada pihaknya. Militer Malaysia meyakini masih ada pasukan Sulu lainnya di sekitar Sabah. 

"Kami tadi sudah berkeliling," ucap Zulkiple.

Baku tembak terakhir terjadi pada Selasa 12 Maret 2013. Ketika itu, 1 tentara Malaysia tewas dan 3 militan Sulu tertembak mati di Sungai Nyamuk di sekitar wilayah Kg Tanjung Batu.

Setidaknya 54 loyalis Sulu dan 9 polisi Malaysia tewas dalam pertempuran di wilayah yang terletak di Kalimantan Utara itu. Jumlah ini kemungkinan besar bertambah.

Komisaris Polisi Sabah Datuk Hamza Taib mengatakan, seorang pria ditahan di Semporna karena diduga memiliki hubungan dekat dengan seorang pasukan bersenjata Sulu.

"Tapi militan Sulu itu telah meninggal karena sakit. Bukan karena bunuh diri," ujar Hamza.

Selain itu, terhitung sebanyak 104 orang ditahan Malaysia. Mereka dicurigai sebagai kelompok yang terjaring gerilyawan Sulu.

"Kami masih mengembangkan status mereka," ungkap Hamza.

Filipna Jaga Sulu, Malaysia Bersiaga di Sabah

Angkatan Laut Filipina mengerahkan puluhan kapal ke Laut Sulu, untuk memfasilitasi pemberian bantuan kemanusiaan terhadap para pengungsi dari Sabah. 11 kapal telah dikerahkan ke Laut Sulu, selain 25 kapal perang yang sebelumnya telah berpatroli. 

"Kami berfokus untuk menjaga dan membantu para pengungsi. Dan mengantisipasi bertambahnya pengungsi," kata juru bicara Militer Mindanao Barat (Westmincom), Franco Alano, seperti dilansir media Filipina Philstar, Jumat 15 Maret.

Sementara itu, militer Malaysia menjaga ketat Sabah. Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan, pihaknya akan mendirikan posko keamanan untuk menjaga stabilitas kawasan Sabah, agar tidak kembali menyusup.

"Posko keamanan permanen akan kami bangun untuk memonitor situasi Sabah usai operasi militer," kata Zahidi.

Menurut Zahidi, posko tersebut akan dijaga Badan Militer Maritim, Dewan Keamanan Nasional, dan Kepolisian Malaysia. (Riz)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini