Sukses

Jet Tempur Iran Cegat Pesawat Tak Berawak AS, Perang?

Militer Iran kembali mencoba menahan pesawat tak berawak AS yang berfungsi sebagai mata-mata.

Insiden pesawat drone atau tak berawak Amerika Serikat dengan Iran kembali memanas. Militer Iran kembali mencoba menahan pesawat tak berawak AS yang berfungsi sebagai mata-mata.

Seperti dilansir CNN, Jumat (15/3/2013), Petinggi Badan Militer AS Pentagon, George Little menyatakan jet tempur Iran mencoba mencegat pesawat drone pihaknya.

"Jet Iran itu berusaha mencegat satu pesawat tanpa senjata Predator MQ-1 yang dikendalikan dari jauh di atas wilayah perairan internasional pada 12 Maret, tapi upaya tersebut tak berhasil," kata George.

Menurut dia, pesawat tanpa awak itu sedang melakukan penerbangan pengawasan rahasia rutin di wilayah perairan internasional di sebuah teluk. kemudian Iran mengirim jet F-4 Phantom 2 untuk mencegatnya.

"Jarak terdekat antara kedua pesawat itu ialah sekitar 16 mil," tambah Little.

Dua pesawat militer AS, sambung dia, mengawal Predator tersebut. Pesawat Iran yang berusaha mencegat baru menghentikan pengejaran setelah kami beri peringatan lisan.

"Semua pesawat AS akan tetap berada di perairan internasional sepanjang waktu," kata Little.

Sebelumnya, menurut Pentagon, pesawat Iran menembak pesawat tanpa awak milik AS yang beroperasi di Laut Arab pada November 2012. Pesawat Iran tersebut disebutkan telah menembakkan 2 rudal ke pesawat tanpa awak AS. Tapi rudal tak mengenai sasaran.

Iran Tahan Drone AS

Pada awal Februari 2013, stasiun televisi pemerintah Iran merilis rekaman pesawat mata-mata CIA yang ditahan di wilayah udara negara itu pada Desember 2012. Video tersebut mengudara pada Rabu 6 Februari itu dirilis oleh pasukan elit Garda Revolusi Iran.

Dalam tayangan tersebut, terlihat pesawat Sentinel RQ-170 yang ditahan setelah memasuki wilayah udara Iran dari perbatasan timur negara itu dengan Afghanistan.

Divisi Udara Garda Revolusi Iran menyatakan mereka telah menahan pesawat tak berawak tersebut, dan menunjukkan gambar pesawat itu mendarat di sebuah pangkalan udara di Kandahar Afghanistan seperti yang ada di Pakistan.

AS Cegah Nuklir Iran

Selain masalah 'penyanderaan' pesawat tak berawak, AS dan Iran juga bersitegang soal nuklir. Presiden AS Barack Obama menyatakan, pihaknya tetap pada pendirian untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

"Kami dapat informasi bahwa Iran masih memerlukan waktu 1 tahun atau lebih untuk bisa memproduksi senjata nuklir. Kami tak akan menutupnya," ujar Obama kepada stasiun TV Israel, Channel 2, Kamis 14 Maret malam.

Obama menegaskan, pihaknya akan mengusahakan berdialog dengan Iran. Bila diplomasi gagal, apakah AS akan memilih perang atau kontak senjata?

"Kepentingan kami sama dengan kepentingan setiap orang untuk menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi. Tapi jika diplomasi gagal, semua pilihan masih berada di meja".

Tujuan kami di sini, sambung Obama, adalah memastikan Iran tak memiliki senjata nuklir yang dapat mengancam Israel dan memicu persaingan senjata di wilayah itu.

Presiden ke-44 AS itu menjelaskan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel memiliki pandangan mendasar yang sama dengan dirinya. "Kemampuan nuklir Iran adalah masalah kepentingan keamanan nasional AS, serta kepentingan keamanan nasional Israel," katanya. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini