Sukses

Misteri Jasad Militan Sulu Berpangkat Jenderal, Sang Raja Muda?

Meski total 52 loyalis Sulu tewas, belum ada tanda-tanda pasukan "berani mati itu" bakal menyerah.

Sebanyak 31 nyawa loyalis Kesultanan Sulu terenggut dalam pertempuran Kamis (7/3/2013). Satu di antaranya seorang yang diduga komandan pasukan militan yang memakai pangkat jenderal.

Pimpinan Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Ismail Omar mengatakan, pihaknya belum berhasil mengindentifikasi jasad itu. Apakah itu jasad Raja Muda Sulu, Agbimuddin Kiram atau Azimuddin Kiram? Jenderal Ismail mengaku pihaknya belum bisa memastikan.

"Kami mencoba mengidentifikasinya melalui pakaian yang ia kenakan, tapi jelas dia adalah pimpinan militan itu," kata Ismail dalam konferensi pers di Felda Sahabat, seperti dimuat Bernama, Jumat (8/3/2013).

Kepada para jurnalis, Jenderal Ismail juga menunjukkan foto-foto senjata yang dimiliki para militan yang tewas.  Dia menambahkan, sejak pukul 11.00 kemarin, tak terjadi kontak senjata antara pasukan Malaysia dengan para militan. Namun, meski total 52 loyalis Sulu tewas, belum ada tanda-tanda pasukan "berani mati itu" bakal menyerah.

"Setelah 31 militan tewas kemarin, tak ada indikasi sisa-sisa pasukan mereka akan menyerah," kata Jenderal Ismail. Para militan dari Filipina Selatan masih bersembunyi di Kampung Tanduo dan Kampung Tanjung Batu. Pasukan keamanan sedang memburu para militan.

Menyerah Atau Mati

Operasi Daulat yang sedang dilancarkan militer Malaysia bertujuan untuk menyingkirkan para militan yang menduduki Kampung Tanduo sejak 12 Februari 2013 lalu. Mereka mengklaim sebagai pewaris sah Sabah -- wilayah Malaysia di Kalimantan Utara.

Di sisi aparat negeri jiran, 8 nyawa telah terenggut -- para polisi yang dihabisi para loyalis Sulu di Kampung Tanduo dan Simunul, Semporna, pada 1 dan 2 Maret 2013. Di hari keempat Operasi Daulat hari ini, sejumlah helikopter dikerahkan mengangkut personel pasukan keamanan untuk melakukan penyisiran, sementara pesawat tempur terbang rendah di atas wilayah itu.

Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal  Zulkifeli Mohd Zin mengingatkan pasukannya, meski bentrokan tak terjadi sejak kemarin, bukan berarti musuh tak lagi ada.

Sementara, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak yang mengunjungi markas komando Operasi daulat di Felda Sahabat kemarin mengatakan, satu-satunya pilihan bagi para loyalis Sulu adalah: menyerahkan senjata mereka dan menyerah tanpa syarat. Atau mati.(Ein)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini