Sukses

Dibombardir Malaysia, Pasukan Sulu Masih Bercokol di Sabah

Sebagai langkah tegas pendudukan Desa Tanduo di Lahad Datu, Sabah, Malaysia melancarkan operasi serangan fajar menyisir para pasukan penyusup dari Kesultanan Sulu, Filipina.

Sebagai langkah tegas pendudukan Desa Tanduo di Lahad Datu, Sabah, Malaysia melancarkan operasi serangan fajar menyisir para pasukan penyusup dari Kesultanan Sulu, Filipina.

Serangan jet tempur dan tembakan artileri pun dikerahkan untuk membabat habis tentara Sulu yang sempat menyerang aparat kepolisian Malaysia.

Kini militer Malaysia telah menguasai setengah wilayah yang pernah diduduki kelompok loyalis Sultan Sulu. Sementara sisanya masih belum jelas. Dugaan kuat pasukan sulu yang dipimpin Azzimudie Kiram masih bercokol di Sabah.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Ismail Omar mengatakan, tidak ada korban dari kubu militer Malaysia usai serangan fajar. Tapi ia yakin pasukan Sulu masih bermukim.

"Jumlah korban nol. Tapi kami yakin masih ada 'musuh' di daerah," kata Tan, seperti dilansir The Star, Rabu (6/3/2013).

Tan berharap kelompok Azzimudie tidak kabur. "Kami berharap mereka tidak melarikan diri," kata Tan menanggapi kabar dari Kesultanan Sulu bahwa Azzimudie masih hidup.

Serangan Fajar Malaysia

Menurut sumber, ada sekitar 100 hingga 200 pasukan Sulu yang bergerilya di Sabah. Kemudian 5 pesawat tempur F/A-18, 3 jet tempur Hawk 208 memborbardir ratusan pasukan tersebut pada Selasa 5 Maret 2013 pagi.

Setelah serangan dilancarkan, Malaysia mengerahkan pesawat pengintai tak berawak (UAV) untuk memantau situasi dan kerusakan. Puluhan polisi juga diturunkan untuk mengamankan lokasi.

Sedikitnya 11 kapal dan 13 kapal dari Angkatan Laut Malaysia berpatroli pesisir pantai Tanduo dan lokasi-lokasi strategis di sepanjang pantai timur Sabah, untuk mencegah anggota kelompok Sulu kabur melalui laut. Malaysia memprediksi bakal ada serangan balasan dari penyusup Filipina. Tapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda.

Sementara, kondisi Tanduo masih mencekam. Warga di sekitar masih mengungsi di tempat yang lebih aman. Sebagian besar tempat umum, seperti pusat perbelanjaan dan bisnis, serta sekolah, untuk sementara ditutup. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.