Sukses

Belasan Bom Mortir Menghantam Baghdad

Ahad malam, Kota Baghdad dihujani belasan bom mortir yang jatuh di kawasan bisnis Sa`adun dan permukiman penduduk. Belum ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.

Liputan6.com, Baghdad: Sedikitnya 12 bom mortir yang dilesakkan tentara koalisi mendarat di jantung Kota Baghdad, Ahad (6/4) malam. Bom mortir tersebut menghantam kawasan bisnis Sa`adun dan permukiman penduduk di sekitar Sungai Tigris. Tembakan mortir koalisi juga menghantam sebuah bus tingkat. Hingga berita ini ditulis belum ada laporan tentang jumlah korban.

Selain itu, Amerika Serikat mengklaim pesawat militernya tipe C-130 telah mendarat di Bandar Udara Internasional Saddam. AS juga mengaku militernya sudah merangsek ke jantung Baghdad dan berusaha merebut sebuah jembatan di atas anak Sungai Tigris di pinggiran tenggara Baghdad.

Sementara Menteri Penerangan Irak Mohammed Al-Sahhaf menyatakan, upaya tentara AS menembus batas Kota Baghdad sejauh ini belum berhasil. Pasukan Garda Republik, tambah Al-Sahhaf, telah memukul mundur pasukan infanteri AS melalui kontak senjata yang cukup sengit. Dalam baku tembak tersebut menurut Al-Sahhaf tentara Irak telah menewaskan sedikitnya 50 prajurit Amerika, enam tank, dan dua helikopter Apache di selatan Baghdad.

Mulai Ahad kemarin, pemerintah Irak memberlakukan jam malam di Baghdad. Warga dilarang berpergian keluar atau memasuki Baghdad pada pukul enam sore hingga pukul enam pagi. Selain itu warga diimbau untuk tidak menggunakan senjata api tanpa alasan yang dapat dibenarkan serta melaporkan kepada tentara Irak jika melihat pergerakan pasukan koalisi yang menuju Baghdad.

Kemungkinan terjadi perang kota bukan hanya akan terjadi di Baghdad, tapi juga di Basra, kota terbesar kedua di Negeri 1001 Malam. Sejauh ini, pasukan Inggris yang terdiri dari Garda Irlandia dan Garda Skotlandia masih tertahan di pinggiran kota tersebut. Kendati demikian, pasukan Inggris sempat menggeledah rumah-rumah warga di pinggiran Basra dan menangkapi orang-orang yang dicurigai sebagai tentara Irak.

Sebenarnya Basra sudah sejak dua pekan silam menjadi incaran tentara Inggris. Namun, aksi mereka tersendat karena ditahan pasukan paramiliter Irak, seperti pasukan berani mati Fedayeen. Pasukan ini sangat setia kepada Presiden Saddam Hussein [baca: Lagi, Pasukan Inggris Mengklaim Menaklukkan Basra].

Kontak senjata antara pasukan AS dan Irak di sekitar Bandara Internasional Saddam sejak Jumat silam telah menelan korban sipil di antaranya tiga anak-anak. Dua bocah perempuan dan satunya lagi adalah laki-laki masing-masing berusia 12 tahun, sepuluh tahun dan, tujuh tahun. Peristiwa itu terjadi setelah sebuah tembakan artileri nyasar menghujam rumah mereka di distrik Al-Furat. Mereka menderita luka bakar sangat parah dan kondisinya sangat mengenaskan. Mereka kini masih dirawat di Rumah Sakit Al-Krakh.

Di rumah sakit yang sama juga dirawat sejumlah pejuang Mujahiddin pro-Saddam Hussein. Para pejuang yang bersenjatakan Kalashnikov dan peluncur granat ini menjadi saksi pertempuran yang cukup sengit mempertahankan Bandara Saddam dari upaya pendudukan pasukan AS. Bahkan bandara tersebut secara sepihak diganti namanya oleh pasukan AS menjadi Bandara Internasional Baghdad.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini