Sukses

Aksi Menentang Perang Mengguncang Malaysia dan India

Unjuk rasa menentang agresi AS dan sekutunya ke Irak terjadi di Malaysia dan India. Mereka mengusung peti mati dan bendera hitam sebagai tanda berduka.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Aksi menentang agresi pasukan koalisi ke Irak kembali terjadi di sejumlah negara. Kali ini giliran Malaysia dan India. Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan utama, Ahad (30/3). Bendera hitam dan peti mati digunakan para demostran sebagai simbol duka.

Di Negeri Jiran, sekitar 5.000 demonstran mengawali aksinya dengan berdoa bersama demi perdamaian dunia di Kuala Lumpur. Doa bersama tersebut dipimpin Sekretaris Jenderal Partai Islam se-Malaysia, Nasharuddin Mat Isa. Aksi dilanjutkan berjalan kaki mengelilingi menara kembar Petronas. Aksi tersebut diiringi dengan marching band dan pantomim. Aksi berlanjut ke Kantor Komisi Tinggi Australia dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Di sana para demonstran meletakkan peti mati sebagai simbol jatuhnya korban rakyat Irak yang tak berdosa. Aksi antiagresi ini berakhir rusuh setelah terjadi bentrokan dengan polisi.

Sementara itu di Ladakh, India, ribuan pengunjuk rasa antiagresi yang sebagian adalah anak sekolah dan mahasiswa membawa bendera bendera hitam sebagai lambang duka. Bahkan, sebagian demonstran yang emosional, membakar boneka Presiden AS George Walker Bush dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Aksi menentang invasi seperti ini berlangsung setiap hari di India.(LIA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini