Sukses

Milisi Irak Menembak Jatuh Pesawat Pengintai

Sebuah pesawat mata-mata milik pasukan koalisi jatuh setelah ditembak milisi Irak di Basra. Di kota ini pula tentara Inggris merazia tentara Irak yang kemungkinan menyamar sebagai warga sipil.

Liputan6.com, Basra: Milisi Irak di Kota Basra berhasil menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata milik pasukan koalisi, Kamis (27/3). Jatuhnya pesawat tersebut berhasil direkam televisi Al-Jazeera. Warga Basra bersorak melampiaskan kegembiraannya di sekitar reruntuhan pesawat pengintai tersebut.

Sejauh ini, pasukan Tikus Gurun Inggris terus mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan pecahnya perang darat di Basra. Strategi ini diperkirakan sebagai satu-satunya cara untuk melumpuhkan kekuatan paramiliter Irak yang sekarang masih bersembunyi di kota selatan Irak itu. Pada Rabu silam, pasukan Inggris sempat terlibat bentrokan dengan pasukan lapis baja Irak di Basra. Dalam pertempuran itu, pasukan Inggris mengklaim menghancurkan 14 tank T-55 dan empat kendaraan pengangkut lapis baja jenis MTLV milik Irak.

Tikus Gurun juga dipusingkan taktik paramiliter Irak yang menyusup di antara warga. Untuk mengatasi hal ini, mereka telah beberapa kali melakukan sweeping dari rumah ke rumah. Namun, hingga saat ini tentara Inggris tak menemukan persenjataan atau benda-benda tertentu yang mengarah pada dugaan itu.

Saat ini, Basra seperti kota mati setelah dalam beberapa hari terakhir dihujani rudal. Bukan hanya instalasi militer, rumah-rumah penduduk juga menjadi sasaran rudal pasukan koalisi. Puing-puing bangunan yang hancur terkena rudal berserakan di setiap sudut kota. Menyisakan pemandangan yang mengenaskan.

Sebuah laporan seperti disiarkan stasiun televisi Abu Dhabi, menyebutkan bahwa pasukan AS dan sekutu telah menguasai Kota Nasiriyah dan Basra. Bahkan, di kedua kota yang dapat dikatakan menjadi pintu masuk ke Baghdad ini pasukan koalisi telah membangun pangkalan militer.

Gempuran hebat juga terjadi di Baghdad, yang memang tak akan sepi dari serangan rudal tentara AS dan sekutu sebelum pemerintahan Irak benar-benar jatuh. Jumat dini hari, bersamaan meraung-raungnya sirine di seantero kota--sebagai peringatan warga bahwa tentara koalisi kembali melesakkan rudalnya--Bagdhad kembali dihujani rudal. Serangan itu disikapi warga Irak dengan bertakbir di masjid-masjid yang ada di Ibu Kota Negeri 1001 malam. Mereka berdoa untuk keselamatan seluruh rakyat Irak yang tengah mengalami cobaan berat.

Koalisi tampaknya mengerahkan segenap taktik untuk menguasai Bagdhad. Untuk mengepung kota ini, seribu prajurit AS diterjunkan di pegunungan Harir di kawasan utara Irak. Situasi ini dimanfaatkan gerilyawan Suku Kurdi yang anti-Presiden Saddam Hussein. Dengan leluasa, mereka menguasai kawasan perbukitan sekitar 1,5 kilometer dari Bani Maqen.

Invasi AS dan sekutu ke Irak kini memancing amarah warga Yordania. Pasalnya, seorang pelajar bernama Suifan Bataneh, menjadi korban rudal nyasar tentara koalisi. Kini dia telah dimakamkan. Ribuan orang di Hakamah, dekat Amman, Ibu Kota Yordania, menumpahkan kekesalan pada saat pemakaman berlangsung. Massa mengutuk AS dan mendukung perjuangan Saddam. Kaum ibu berteriak meminta ibu-ibu yang anaknya menjadi tentara AS memanggil pulang buah hati mereka dan meminta Bush menghentikan perang.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.